Makalah Pendekatan Mimetik

         MAKALAH
PENDEKATAN MIMETIK


Disusun Oleh:
Amin Qutbi
Indra rahmawati
Moh Fredi Gunawan
Muhammad Jammal Baligh
Pa’adi




PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS WIRALODRA
INDRAMAYU
201
3





KATA PENGANTAR

            Alhamdulillah puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas segala limpahan rahmat-Nya kami dapat menyusun makalah ini dengan tepat waktu. Sholawat serta salam kami limpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya, sahabatnya dan seluruh umatnya sampai akhir zaman.
            Makalah  ini membahas tentang  pendekatan mimetik. Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mendapatkan bimbingan, bantuan, dan dorongan dari berbagai pihak.Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah yang kami buat. Terutama ucapan terima kasih ditujukan kepada dosen mata kuliah teori sastra, Ibu Imas juidah, S. Pd.
            Adapun isi dari makalah ini jauh dari sempurna karena keterbatasan kemampuan kami, baik kemampuan mengolah konsepsi ataupun kemampuan apersepsi. Sehingga harap di maklumi apabila isi makalah kami banyak kekurangan, itu sebabnya kritik dan saran sangat kami harapkan untuk perbaikan makalah ini.
            Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca, dan menjadi tambahan bagi khazanah ilmiah bagi kita semua.






DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I
PENDAHULUAN
      A.     Latar belakang
      B.     Rumusan masalah
      C.     Tujuan Penulisan

BAB II
PEMBAHASAN

      A.     PENGERTIAN PENDEKATAN MIMESIS (MIMETIK)
      B.      Sejarah Mimetik
      C.     Tokoh –tokohTeori Mimetik
      D.     TentangTeori Mimetik
      E.      ANALISIS SENJA DI PELABUHAN KECIL  DENGAN PENDEKATAN MIMETIK

BAB III

PENUTUP

      A.     KESIMPULAN
      B.     SARAN






 BAB I

PENDAHULUAN

A.   LATAR BELAKANG
Karya sastra merupakan kesusastraan, karya tulis, yang jika dibandingkan dengan tulisan lain memiliki berbagai cirri keunggulan,seperti keaslian, keartistikan, keindahan dalam isi dan ungkapannya, drama, epik, dan lirik. (Kamus Besar Bahasa Indonesia: 786). Ada beberapa jenis karya sastra diantaranya, sastra bandingan, sastra daerah, sastra dunia, sastra erotik, sastra hiburan, sastra Indonesia, sastra Indonesia klasik, sastra tulisan dan sastra lainnya.  Karya sastra itu sendiri berisi mengenai pengalaman yang biasanya dialami oleh pengarang itu sendiri.
Ada banyak pula pendekatan yang dapat digunakan untuk melakukan kritik terhadap karya sastra,seperti pendekatan mimesis, pragmatis, ekspresif, objektif, semiotik, sosiologis, psikologis, dan pendekatan moral. Maka dalam makalah ini akan membahas mengenai pendekatan mimesis dengan menggunakan karya sastra puisi Ke Desa …. karya Aoh Kartahadimaja.


B.   RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah :
1.    Bagaimana hasil kajian kritik karya sastra dengan menggunakan pendekan mimetik ?
2.    Apakah makna puisi “SENJA DI PELABUHAN KECIL” karya “Chairil Anwar”


C.   TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1.    Agar mengetahui cara dan hasil suatu kritik sastra dengan pendekatan mimesis atau mimetik terhadap puisi SENJA DI PELABUHAN KECIL…. Chairil Anwar.
2.    Untuk mengetahui makna puisi SENJA DI PELABUHAN KECIL…… karya Chairil Anwar  setelah dilakukan kritik sastra dengan pendekatan mimesis atau mimetik.















BAB II
PEMBAHASAN

A.     PENGERTIAN PENDEKATAN MIMESIS (MIMETIK)

·         Istilah mimetic berasal dari bahasa Yunani mimesis yang berarti ‘meniru’,‘tiruanatau ‘perwujudan’.
·         Secara umum mimetic dapat diartikan sebagai suatu pendekatan yang memandang karya sastra sebagai tiruan atau pembayangan dari dunia kehidupan nyata.
Mimetik juga dapat diartikan sebagai suatu teori yang dalam metodenya membentuk suatu karya sastradengan didasarkan padakenyataan kehidupan sosial yang dialami dan kemudian dikembangkan menjadi suatu karya sastra dengan penambahan skenario yang timbul dari daya imajinasi dan kreatifitas pengarang dalam kehidupan nyata tersebut.
Pengertian mimetic menurut paraahli:
a.    Plato
Mengungkapkan bahwa sastra atau seni hanya merupakan peniruan (mimesis) atau pencerminan dari kenyataan.
b.    Aritoteles
Ia berpendapat bahwa mimesis bukan hanya sekedar tiruan, bukan sekedar potret dan realitas, melainkan telah melalui kesadaran personal batin pengarangnya.
c. Raverzt
            Berpendapat bahwa mimesis dapat diartikan sebagai sebuah pendekatan yang mengkaji karya sastra yang berupay auntuk mengaitkan karya sastra dengan realita satau kenyataan.
d. Abrams
           Mengungkapkan pendekatan mimetic adalah pendekatan kajian sastra yang
menitik beratkan kajiannya terhadap hubungan karya sastra dengan kenyataan di luar karya sastra.

B.   Sejarah Mimetik
  •  Pandangan tentang mimetic pertama kali diungkapkan oleh filsuf terkenal yaitu Plato yang kemudian diungkapkan lagi oleh muridnya yaitu Aristoteles. Plato berpendapat bahwa seni hanyalah tiruan alam yang nilainya jauh di bawah kenyataan dan ide. Menurutnya lagi, seni adalah sesuatu yang rendah, yang hanya menyajikan suatu ilusi tentang kenyataan dan tetap jauh dari kenyataan.
  • Berbeda dengan Plato, Aristoteles menyatakan bahwa tiruan itu justru membedakannya dari segala sesuatu yang nyata dan umum karena seni merupakan aktivita smanusia. Dalam sebuah penciptaan sastrawan tidak semata-mata meniru kenyataan melainkan sekaligus menciptakan.
  •   Mimetik berasal dari  bahasa Yunani mimesis  yang berart itiruan. Dalam hubungannya dengan kritik sastra mimetic diartikan sebagai sebuah pendekatan yang dalam mengkaji karya sastra selalu berupaya untuk mengaitkan karya sastra dengan realitas atau kenyataan. Perbedaan pandangan Plato dan Aristoteles menjadi sangat menarik karena keduanya merupakan awal filsafat alam, merekalah yang menghubungkan antara persoalan filsafat dengan kehidupan (Ravertz, 2007: 12).
  •   Pengertian mimesis (Yunani: perwujudan atau peniruan) pertama kali dipergunakan dalam teori-teori tentang seni seperti dikemukakan Plato (428-348) dan Aristoteles (384-322), dan dari abad ke abad sangat memengaruh iteori-teori mengenai seni dan sastra di Eropa (Van Luxemburg, 1986:15).
C. Tokoh. tokohTeori Mimetik 
  • Plato (427-347 SM)
            Dilahirkan di lingkungan keluarga bangsawan kota Athena. Semenjak muda ia sangat mengagumi Socrates (470-399), seorang filsuf yang menentang ajaran parasofis, sehingga pemikiran Plato sangat dipengaruhi sosok yang di kemudian hari menjadi gurunya tersebut.  Salah satu pemikiran pemikiran Plato yang terkenal ialah pandangannya mengenai realitas .Menurutnya realitas seluruhnya terbagi atas dua dunia: dunia yang terbuka bagi rasio dan unia yang hanya terbuka bagi pancai ndra. Dunia pertama terdiri atas idea-idea dan dunia berikutnya ialah dunia jasmani .Bahkan pemikiran Plato tersebut bahkan berhasil mendamaikan pertentangan antara pemikiran Hera Kleitosdan Parmenides (Bartness.1979:14). Pandangan Plato mengenai dunia tersebut sterkait juga dengan konsep mimesis.
Aristoteles (384-322)
            Lahir di Stagirus, Macedonia, di daerahTharke, Yunani Utara tahun 384 SM
. Ia belajar di sekolah filsafat yang didirikan Plato dan tinggal di Akademia hingga Plato meninggal dunia.
  •  MH (Meyer Howard) Abrams
            Lahir di Jewis, 23 juli 1912. Class of 1916 Profesor Emeritus SastraI nggris, telah menjadi anggota dari Departemen Bahasa Inggris di Cornell University sejak  1945. Dia adalah otoritas pada literature abad ke-18 dan 19, kritik sastra, dan Romantisisme Eropa.
Tokoh mimetic lainnya yaitu Levin danRavertz.

D. TentangTeori Mimetik
Dalam teori mimetik terdapat tiga metode yang dapat digunakan dalam kritik mimetik, yaitu:
  • Kepada kelompok masyarakat tertentu, terutama masyarakat yang disebut dalam karya sastra diberi angket tentang keadaan sosio-budaya masyarakatnya, baik masa lalu maupun masa kini. Angket diolah secara kualitatif, yang ada dalam karya sastra tersebut.
  • Dengan menghubungkan suatu unsur yang ada dalam karya sastra dengan unsur tertentu bersamaan dengan yang terdapat dalam masyarakat. Sejauh mana unsur-unsur itu benar-benar berfungsi dalam karya sastra, sejauh itu pula hubungan antara karya sastra dengan masyarakat.
Kepada anggota masyarakat tertentu yang diminta membaca karya sastra, diberi beberapa pertanyaan. Pertanyaan diarahkan kepada masalah sosial yang telah bergeser atau hilang dalam masyarakat. Pengolahan secara kualitatif akan dapat menjawab tentang hubungan karya sastra dengan keadaan social budaya.




       D.     ANALISIS SENJA DI PELABUHAN KECIL……….  DENGAN PENDEKATAN MIMETIK

 Contoh Karya Sastra Berdasarkan Teori Mimetik

                        ‘SENJA DI PELABUHAN KECIL’ 
                                  karya Chairil Anwar.

Ini kali tidak ada yang mencari cinta

Diantara gudang rumah tua pada cerita

Tiang serta temali, kapal, perahu tiada berlaut

Menghembus diri dalam mempercaya mau terpaut

      Gerimis mempercepat kelamada juga kelepek elang

            Menyinggung muram desir hari berenang,

            Menemu bujuk pangkala kanan.Tidak bergerak

            Dan kini, tanah, air, tidur hilang ombak

                        Tiada lagi. Aku sendiri berjalan

                        Menyisir semenanjung masih pengap harap

                        Sekal itiba di ujung dan sekalian selamat jalan

                        Dari pantai keempat, sedu penghabisan bias terdekab.

                                                                        (Chairil Anwar, 1946)





PENELAAHAN

            Pada puisi senja di pelabuhan kecil ini menceritakan cinta yang sudah tidak dapat diperoleh lagi. Pelukis melukiskan gedung, rumah tua, cerita tiang dan temali, kapal, dan perahu yang tidak bertaut.
            Benda- benda itu semua mengungkapkan perasaan sedih dan sepi. Penyair merasa bahwa benda- benda di pelabuhan itu membisu kepadanya, menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut.
           
- Terdapat pada bait ke satu, yaitu:

                        Ini kali tidak ada yang mencari cinta
                        Diantara gudang rumah tua pada cerita
                        Tiang serta temali, kapal, perahu tiada berlaut
                        Menghembus diri dalam mempercaya mau terpaut

            Pada bait kedua dalam puisi senja di pelabuhan kecil,
perhatian penyair memfokus ke suasana pelabuhan dan tidak lagi kepada benda- benda di pelabuhan yang beraneka ragam. Di pelabuhan itu turun gerimis yang mempercepat kelam (menambah kesedihan penyair) dan ada kelapa elang yang menyinggung muram (membuat hati penyair lebih muram), dan hari- hari seakan lagi berenang (kegemingan telah musnah). Suasana di pantai itu suatu saat membuat hati penyair di penuhi harapan untuk terhibur, tapi ternyata suasana pantai itu kemudian berubah, harapan untuk mendapatkan itu musnah, sebab kini tanah , air, tidur hilang ombak.

- Pada bait ketiga dalam puisi senja di pelabuhan kecil
pikiran penyair lebih dipusatkan pada dirinya dan bukan kepada pantai dan benda- benda sekeliling pantai itu. Dia merasa aku sendiri . Tidak ada lagi yang diharapkan akan memberikan hiburan dalam kesendirian dan kedukaannya itu.

-Dalam kesendirian itu, ia menyisir semenanjung semula ia berjalan dengan dipenuhi harapan. Namun sesampainya di ujung sekalian selamat jalan. Jadi, setelah penyair mencapai ujung tujuan , ternyata orang yang diharapkan akan mennghiburnya itu malah mengucapkan selamat jalan.

- Penyair merasa bahwa sama sekali tidak ada harapan untuk mencapai tujuannya. Sebab itu dalam kesendirian dan kedukaannya, penyair merasakan dari pantai ke empat sedu penghabisan bisa terdekap. Betapa mendalam rasa sedihnya itu, ternya dari pantai ke empat sedu sedan tangisnya dapat dirasakan.  


     
Berdasarkan dalam kehidupan nyata
kehidupan nyata dalam bercinta pasti ada kegagalan, namun seseorang yang kehilangan cintanya sama saja seperti kehilangan segalanya. Seperti kehilangan motivasi untuk menjalani kehidupan, di karenakan tidak adanya sang pujaan hati. Yang mendampingi kita dalam menjalani sebuah kehidupan. Puisi senja di pelabuhan kecil menceritakan tenntang  bagaimana kisah kegagalannya dalam bercinta, dan di pelabuhan kecil juga ia mengalami kesendirian dan kedukaan yang amat dalam. Penyair merasa sekarang ia telah sendiri, dan hanya pantai dan benda benda di sekelilingnya tanpa adanya sang pendamping. Ia merasa sendiri dalam kedukaannya, orang yang ia harapkan akan menghiburnya itu malah mengucapkan selamat jalan.

Amanat puisi ini menyatakan bahwa penyair ingin mengungkapkan kegagalan cintanya yang menyebabkan hatinya sedih- sedih dan tercekam. Kegagalan cinta itu menyebabkan seseorang seolah kehilangan segala- galanya. Cinta yang sungguh- sungguh dapat menyebabkan seseorang menghayati apa arti kegagalan itu secara total.


BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A.  KESMIPULAN
      Dari pemaknaan puisi dengan menggunakan pendekatan mimesis, terhadap puisi senja di pelabuhan kecil karya Chairi Anwar tersebut, tergambarkan makna puisi yang berbicara mengenai gambara sebuah pelabuhan yang masih asri dan sederhana, yang ditanyakan seseorang (pengarang) kepada oaring kota.
Puisi “senja di pelabuhan kecil….” ini mempunyai nilai literer yang tinggi. Penyair mengungkapkan perasaan bahagia terhadap kehidupan dan lingkungan sekitar pelabuhan.

B.   SARAN
       Pemaknaan sebuah puisi dengan menggunakan pendekatan mimesis di dalam kajian atau tulisan itu hanyalah sebagian dari cara untuk memahami dan menggali kandungan puisi. Apa yang sudah di dapat di dalam rekonstruksi makna ini tentu saja belum memuaskan, oleh karena itu, kajian-kajian terhadap puisi dengan aneka pendekatan lain perlu dilakukan untuk melengkapi kajian ini karena kajian-kajian yang serius terhadap puisi yang didasari oleh semangat keintelektualan akan dapat memperkaya khasanah ilmu dan berdampak praktis memupuk kedewasaan jiwa.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Makalah Pendekatan Mimetik"

Posting Komentar