Bahan Kumpulan Lomba Baca Puisi dan Lomba Baca Berita (LBSI) HIMBASI UNWIR INDRAMAYU

Bahan Kumpulan Lomba Baca Puisi dan Lomba Baca Berita (LBSI) HIMBASI UNWIR INDRAMAYU

Di bawah ini adalah bahan kumpulan Lomba Baca Puisi dan Lomba Baca Berita yang akan dilombakan pada LOMBA BAHASA DAN SASTRA INDONESIA (LBSI) TINGKAT SMP/MTs dan SMA/SMK/MA SE-WILAYAH III CIREBON yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (HIMBASI) Universitas Wiralodra Indramayu. 




LOMBA BACA PUISI



SAJAK PERTEMUAN MAHASISWA
Karya: WS Rendra

Matahari terbit pagi ini
mencium bau kencing orok di kaki langit,
melihat kaki coklat menjalar ke lautan,
dan mendengar dengung lebah di dalam hutan.

Lalu kini ia dua penggalah tingginya.
Dan dia menjadi saksi kita berkumpul di sini
memeriksa keadaan.

Kita bertanya:
Kenapa maksud baik tidak selalu berguna.
Kenapa maksud baik dan maksud baik dapat berlaga.
Orang berkata “Kami ada maksud baik”
Dan kita bertanya: “Maksud baik buat siapa?”

Ya! ada nan jaya, ada nan terhina
Ada nan bersenjata, ada nan terluka
Ada nan duduk, ada nan diduduki
Ada nan berlimpah, ada nan terkuras.
Dan kita di loka ini bertanya:
“Maksud baik saudara buat siapa?”
Saudara berdiri di pihak nan mana?”

Kenapa maksud baik dilakukan
tetapi makin banyak petani nan kehilangan tanahnya.
Tanah-tanah di gunung telah dimiliki orang-orang kota.
Perkebunan nan luas
hanya menguntungkan segolongan kecil saja.
Alat-alat kemajuan nan diimpor
tidak cocok buat petani nan sempit tanahnya.

Tentu kita bertanya : “Lantas maksud baik saudara buat siapa?”
Sekarang matahari, semakin tinggi.
Lalu akan bertahta juga di atas puncak kepala.
Dan di dalam udara nan panas kita juga bertanya:
Kita ini dididik buat memihak nan mana?
Ilmu-ilmu nan diajarkan di sini
akan menjadi alat pembebasan,
ataukah alat penindasan?
Sebentar lagi matahari akan tenggelam.
Malam akan tiba. Cicak-cicak berbunyi di tembok.
Dan rembulan akan berlayar.
Tetapi pertanyaan kita tak akan mereda.
Akan hayati di dalam bermimpi.
Akan tumbuh di kebon belakang.

Dan esok hari matahari akan terbit kembali.
Sementara hari baru menjelma.
Pertanyaan-pertanyaan kita menjadi hutan.
Atau masuk ke sungai menjadi ombak di samudra.
Di bawah matahari ini kita bertanya:
Ada nan menangis, ada nan mendera.
Ada nan habis, ada nan mengikis.
Dan maksud baik kita berdiri di pihak nan mana!





SAJAK SEONGGOK JAGUNG
Karya: WS Rendra

Seonggok jagung di kamar
Dan seorang pemuda
Yang kurang sekolahan
Memandang jagung itu
Sang pemuda melihat lad
ang
Ia melihat petani
Ia melihat panen
Dan suatu hari subuh
Para wanita dengan gendongan
Pergi ke pasar

Dan ia juga melihat
Suatu pagi hari
Di dekat sumur
Gadis-gadis bercanda
Sambil menumbuk jagung
Menjadi maizena

Sedang di dalam dapur
Tungku-tungku menyala
Di dalam udara murni
Tercium bau kue jagung

Seonggok jagung di
kamar
Dan seorang pemuda
Ia siap menggarap jagung
Ia melihat menggarap jagung
Ia melihat kemungkinan
Otak dan tangan
Siap bekerja

Tetapi ini :
Seonggok jagung di
kamar
Dan seorang pemuda tamat S.L.A.
Tak ada uang, tak bisa jadi mahasiswa
Hanya ada seonggok jagung di
kamarnya
Ia memandang jagung itu
Dan ia melihat dirinya terlunta-lunta

Ia melihat dirinya ditendang dari diskotik
Ia melihat sepasang sepatu kenes
di balik etalase
Ia melihat sainganya naik sepeda motor
Ia melihat nomer-nomer lotere
Ia melihat dirinya sendiri miskin dan gagal
Seonggok jagung ia di kamar
Tidak menyangkut pada akal
Tidak akan menolongnya

Seonggok jagung di
kamar
Tak akan menolong seorang pemuda
Yang pandangan hidupnya berasal dari buku
Dan tidak dari kehidupan
Yang tidak terlatih dalam metode
Dan hanya penuh hafalan kesimpulan
Yang hanya terlatih sebagai pemakai
Tatapi kurang latihan bebas berkarya
Pendidikan telah memisahkanya dari kehidupanya

Aku bertanya :
Apakah gunanya pendidikan
Bila hanya akan membuat seseorang menjadi asing
Di tengah kenyataan persoalanya??

Apakah gunanya pendidikan
Bila hanya mendorong seseorang
Menjadi layang-layang di ibu
kota
Kikuk pulang ke daerahnya?
Apakah gunanya seseorang
Belajar filsafat, teknologi, ilmu kedokteran, atau apa saja.
Ketika ia pulang ke daerahnya, lalu berkata :
“di sini aku merasa asing dan sepi”





PELAJARAN TATA BAHASA DAN MENGARANG
Karya: Taufik Ismail

“Murid-murid, pada hari Senin ini
Marilah kita belajar tatabahasa
Dan juga sekaligus berlatih mengarang
Bukalah buku pelajaran kalian
Halaman enam puluh sembilan

“Ini ada kalimat menarik hati, berbunyi
‘Mengeritik itu boleh, asal membangun’
Nah anak-anak, renungkanlah makna ungkapan itu
Kemudian buat kalimat baru dengan kata-katamu sendiri.”

Demikianlah kelas itu sepuluh menit dimasuki sunyi
Murid-murid itu termenung sendiri-sendiri
Ada yang memutar-mutar pensil dan bolpoin
Ada yang meletakkan ibu jari di dahi
Ada yang salah tingkah, duduk gelisah
Memikirkan sejumlah kata yang bisa serasi
Menjawab pertanyaan Pak Guru ini

“Ayo siapa yang sudah siap?”
Maka tak ada seorang mengacungkan tangan
Kalau tidak menunduk sembunyi dari incaran guru
Murid-murid itu saling berpandangan saja

Akhirnya ada seorang disuruh maju ke depan
Dan dia pun memberi jawaban

“Mengeritik itu boleh, asal membangun
Membangun itu boleh, asal mengeritik
Mengeritik itu tidak boleh, asal tidak membangun
Membangun itu tidak asal, mengeritik itu boleh tidak
Membangun mengeritik itu boleh asal
Mengeritik membangun itu asal boleh
Mengeritik itu membangun
Membangun itu mengeritik
Asal boleh mengeritik, boleh itu asal
Asal boleh membangun, asal itu boleh
Asal boleh itu mengeritik boleh asal
Itu boleh asal membangun asal boleh
Boleh itu asal
Asal itu boleh
Boleh boleh
Asal asal
Itu itu
Itu.”

“Nah anak-anak, itulah karya temanmu
Sudah kalian dengarkan ‘kan
Apa komentar kamu tentang karyanya tadi?”

Kelas itu tiga menit dimasuki sunyi
Tak seorang mengangkat tangan
Kalau tidak menunduk di muka guru
Murid-murid itu cuma berpandang-pandangan
Tapi tiba-tiba mereka bersama menyanyi:

“Mengeritik itu membangun boleh asal
Membangun itu mengeritik asal boleh
Bangun bangun membangun kritik mengeritik
Mengeritik membangun asal mengeritik

“Dang ding dung ding dang ding dung
Ding dang ding dung
Dang ding dung ding dang ding dang
Ding dang ding dung.”

“Anak-anak, bapak bilang tadi
Mengarang itu harus dengan kata-kata sendiri
Tapi tadi tidak ada kosa kata lain sama sekali
Kalian cuma mengulang bolak-balik yang itu-itu juga
Itu kelemahan kalian yang pertama
Dan kelemahan kalian yang kedua
Kalian anemi referensi dan melarat bahan perbandingan
Itu karena malas baca buku apalagi karya sastra.”

“Wahai Pak Guru, jangan kami disalahkan apalagi dicerca
Bila kami tak mampu mengembangkan kosa kata
Selama ini kami ‘kan diajar menghafal dan menghafal saja
Mana ada dididik mengembangkan logika
Mana ada diajar berargumentasi dengan pendapat berbeda
Dan mengenai masalah membaca buku dan karya sastra
Pak Guru sudah tahu lama sekali
Mata kami rabun novel, rabun cerpen, rabun drama dan rabun puisi
Tapi mata kami ‘kan nyalang bila menonton televisi.”
1997





POTRET DI BERANDA
Karya: Taufik Ismail

Di beranda rumah nenekku, di desa Baruh
Potretku telah tergantung 26 tahun lamanya
Bersama gambar-gambar sulaman ibuku
Dibuatnya tatkala masih perawan

Di dapur rumah nenekku, nenekku renta
Tergolek drum tua pemasak kerupuk kulit
Di atasnya sepasang tanduk hitam berdebu
Kerbau bajak kesayangan kakekku

Kerupuk kulit telah mengirim ibuku
Sekolah ke kota, jadi guru
Padi, lobak dan kentang ditanam kakekku
Yang disulap subur dalam hidayat
Dijunjung dan dipikul ke pasar
Dalam dingin dataran tinggi
Karena ibuku yang mau jadi guru

Dan ibuku bertemu
 ayahku
Yang dikirim nenekku ke surau menyabit ilmu
Dengan ikan kolam, bawang dan wortel
Di ujung cangkul kakekku kukuh
Yang kembang dan berisi dalam rahmat
Terbungkuk-bungkuk dijunjung di hari pekan
Karena ayahku mau jadi guru

Maka lahirlah kami berenam
Dalam rahman
Dalam kesayangan
Dalam kesukaran

Di beranda rumah nenekku, di desa Baruh
Potretku telah tergantung 26 tahun lamanya
Bersama gambar-gambar buatan ibuku
Disulamnya tatkala masih perawan.

(1963)





SURAT DARI IBU
Karya: Asrul Sani

Pergi ke dunia anak-anaku sayang
pergi ke hidup bebas!
Sesama angin masih angin buritan
dan matahari pagi menyinar daun-daunan
dalam rimba dan padang hijau.

Pergi ke laut lepas, anakku sayang
pergi ke alam bebas!
Sesama hari belum petang
dan warna senja belum kemerah-merahan
menutup pintu waktu lampau.

Jika bayang telah pudar
dan elang laut pulang ke sarang
angin bertiup ke benua
Tiang-tiang akan kering sendiri
dan nakhoda sudah tahu pedoman
Boleh engkau datang padaku!

Kembali pulang, anakku sayang
kembali ke balik malam!
Jika kapalmu telah rapat ke tepi
Kita akan bercerita
"Tentang cinta dan hidupmu pagi hari"





JANGAN TANGGUNG JANGAN KEPALANG
Karya: Sutan Takdir Alisyahbana

Jangan tanggung jangan kepalang
Bercipta mencipta
Bekerja memuja
Berangan mengawan,
Berperang berjuang.

Mengapa bimbang berhati walang
Berhenti tertegun langkah tertahan
Takut percuma segala kerja
Sangsi berharga apa dipuja?

Wahai teman
Merata buih di tepi pasir
Tetapi gelombang mengulang
Gairah mengulang menuju teluk
Selara tua gugur ke tanah
Pucuk muda tertawa mengorak sela
Keranda muram diusung ke makam,
Jejak muda bersumpah baka,
Cinta gairah hati remaja.

Lenyapkan sangsi, lenyapkan ngeri,
Indah gelombang mengejar pantai,
Indah pucuk menjelma rupa,
Indah jejaka memuja cinta,
Benar, indah segala hidup,
Menyerah tenaga menurut hasrat,
Tiada tanggung tiada kepalang

(Tonggak 1, 1987)





LANGIT DI MANA-MANA
Karya: Abdul Hadi W. M.

Langit berjalan atas pohon-pohon
Di mana-mana bayangan mereka di atas air, di atas pasir dan gelap
Bintang-bintang seperti lampu-lampu yang ditaruh para nelayan dan bunyi-bunyian
Ditabuh senja pada batu karang lapar semesta itu, harus waktu!
Dan awan cair menembus dinding hatimu
Ayolah burung, kau baringkan tubuhmu
Tak ada bulan, tak ada nyanyian, bagi tumbuhan di bumi
Kami kan tidurkan kamu pada ranjang kayu
Muara sungai dan musim kemarau
Ayolah buyung kau tenbangkan pucung sebelum tidur
Naik laut atas mimpimu, putri-putri buih di atas badan
Tengah malam dan jika bintang-bintang menembus sunyi para nelayan
Perahu-perahu dagang yang tua, membersihkan laut, bayangan
Mereka di mana-mana. Dan gelap
Ayolah buyung tidur. Ombak sudah siap menelan lelahmu. Dan dongengmu teramat bagus
Seperti penunggu muara sungai yang ramah itu

Dan bergegaslah pergi, ke mana-mana
Sebab langit di mana-mana. Dan mimpimu di mana-mana
Tanah air di mana-mana

(Tonggak 1, 1987)





RENUNGAN BAPAK GURU
Karya: Eka Budianta

Buat apa pendidikan, aku bertanya
Mengajarmu kenal yang agung, jawab gunung
Agar kau tahu kekekalan, kata langit
Bisa menikmati keindahan, tambah matahari
Supaya tahu keburukan, seru hutan
Paham pada diri sendiri, siul burung
Dan bikin kau dinamis, bisik angin

Apa manfaatnya bagiku, aku bertanya
Supaya pikiranmu jernih, ujar kolam
Dan jiwamu berseri, bujuk teratai
Aku tak paham juga mengapa mesti begitu
Supaya kau mencintai hidup, bentak pohon
Tahu kebebasan dan keterbatasan, nasihat bulan
Tak puas pada sebuah penjelasan itu aku tidur

Esok harinya aku bangun dan tak bertanya lagi
Tapi, mengapa engkau bangun? Tanya jendela
Untuk apa kau hidup? Desak udara
Mengapa kau termangu? Hardik batu-batu
Kau ingin mati ya? Ejek bunga-bunga
Bagaimana aku bisa menjawab mereka
Bapak guru cuma bisa bertanya-tanya





GURU
Karya: Kahlil Gibran

Barang siapa mahu menjadi guru,
biarkan dia memulai mengajar dirinya sendiri
sebelum mengajar orang lain,
dan biarkan dia mengajar dengan teladan
sebelum mengajar dengan kata-kata.

Sebab mereka yang mengajar dirinya sendiri
dengan memperbetulkan perbuatan-perbuatannya sendiri
lebih berhak atas penghormatan dan kemuliaan
daripada mereka yang hanya mengajar orang lain
dan memperbetulkan perbuatan-perbuatan orang lain





KRAWANG-BEKASI
Karya: Chairil Anwar

Kami yang kini terbaring antara Krawang-Bekasi
Tidak bisa berteriak “merdeka” dan angkat senjata lagi.
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami,
Terbayang kami maju mendegap hati?

Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu.
Kenang, kenanglah kami.

Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa

Kami cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan

Atau jiwa kami melayang untuk  kemerdekaan kemenangan dan harapan
Atau tidak untuk apa-apa
Kami tidak tahu, kami  tidak bisa berkata
Kaulah sekarang yang berkata

Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika ada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak

Kenang, kenanglah kami
Teruskan, teruskan jiwa kami
Menjaga bung karno
Menjaga bung hatta
Menjaga bung sjahrir

Kami sekarang mayat
Berikan kami arti
Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian

Kenang, kenanglah kami
Yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
Beribu kami terbaring antara Krawang-Bekasi

(1948)





PERSETUJUAN DENGAN BUNG KARNO
Karya: Chairil Anwar

Ayo! Bung karno kasih tangan mari kita bikin janji
Aku sudah cukup lama dengan bicaramu
Dipanggil diatasa apimu, digarami lautmu
Dari mulai tanggal 17 agustus 1945
Aku melangkah ke depan berada rapat di sisimu
Aku serangi api aku sekarang laut

Bung karno! Kau dan aku satu zat satu urat
Di zatmu di zatku kapal-kapal kita berlayar
Di uratmu di uratku kapal-kapal kita berontak & berlabuh

(1948)





PRAJURIT JAGA MALAM
Karya: Chairil Anwar

Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu?
Pemuda-pemuda yang lincah yang tua-tua keras,
Bermata tajam
Mimpinya kemerdekaan bintang-bintangnya
Kepastian
Ada di sisiku selama menjaga daerah mati ini
Aku suka pada mereka yang berani hidup
Aku suka pada mereka yang masuk menemu malam
Malam yang berwangi mimpi, terlucut debu….
Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu!

(1948)





TERKENANG CELANA PAK GURU
Karya: Joko Pinurbo

Masih pagi sekali, Bapak Guru sudah siap di kelas.
Kepalanya yang miskin dan merana terkantuk-kantuk,
kemudian terkulai di atas meja.
Kami, anak-anak yang bengal dan nakal, beriringan masuk
sambil mengucapkan: “Selamat pagi, Bapak Guru.”
Bapak Guru tambah nyenyak. Dengkur dan air liurnya
seakan mau mengatakan: “Bapak sangat lelah.”

Hari itu mestinya pelajaran Sejarah. Bapak Guru telah berjanji
menceritakan kisah para pahlawan yang potretnya terpampang
di seluruh ruang. Tapi kami tak tega membangunkannya.
Kami baca di papan tulis: “Baca halaman 10 dan seterusnya.
Hafalkan semua nama dan peristiwa.”

Sudah siang, Bapak Guru belum juga siuman.
Hanya rits celananya yang setengah terbuka
seakan mau mengatakan: “Bapak habis lembur semalam.”
Ada yang cekikikan. Ada yang terharu dan mengusap matanya
yang berkaca-kaca. Ada pula yang lancang membelai-belai
gundulnya sambil berkata: “Kasihan kepala
yang suka ikut penataran ini.”

Sekian tahun kemudian kami datang mengunjungi
seorang sahabat yang sedang tidur di dalam makam
di bekas lahan sekolah kami. Kami lihat seorang lelaki tua
terbungkuk-bungkuk membukakan pintu kuburan.
“Silakan,” katanya.
“Dia Pak Guru kita itu!” temanku berseru.
“Kau ingat rits celananya yang setengah terbuka?”
“Tenang. Jangan mengusik ketenteramannya,”
aku memperingatkan.

“Dia pasti damai dan bahagia di tempat yang begini bersih
dan tenang,” kata temanku sambil menunjuk nisan sahabatnya.
“Kelak aku juga ingin dikubur di sini,” sambungnya.
“Ah, jangan berpikir yang bukan-bukan,” timpalku.
Sementara si penjaga kuburan yang celananya congklang
dan rambutnya sudah memutih semua diam-diam
mengawasi kami dari balik pohon kamboja.
(1997)





NASEHAT-NASEHAT KECIL ORANG TUA
PADA ANAKNYA BERANGKAT DEWASA
Karya: Taufik Ismail

Jika adalah yang harus kaulakukan
Ialah menyampaikan kebenaran
Jika adalah yang tidak bisa dijual-belikan
Ialah yang bernama keyakinan
Jika adalah yang harus kau tumbangkan
Ialah segala pohon-pohon kezaliman
Jika adalah orang yang harus kauagungkan
Ialah hanya Rasul Tuhan
Jika adalah kesempatan memilih mati
Ialah syahid di jalan Ilahi.





SAJAK IBU
Karya: Wiji Thukul

ibu pernah mengusirku minggat dari rumah
tetapi menangis ketika aku susah
ibu tak bisa memejamkan mata
bila adikku tak bisa tidur karena lapar
ibu akan marah besar
bila kami merebut jatah makan
yang bukan hak kami
ibuku memberi pelajaran keadilan
dengan kasih sayang
ketabahan ibuku
mengubah rasa sayur murah
jadi sedap
ibu menangis ketika aku mendapat susah
ibu menangis ketika aku bahagia
ibu menangis ketika adikku mencuri sepeda
ibu menangis ketika adikku keluar penjara
ibu adalah hati yang rela menerima
selalu disakiti oleh anak-anaknya
penuh maaf dan ampun
kasih sayang ibu
adalah kilau sinar kegaiban Tuhan
membangkitkan haru insan
dengan kebajikan
ibu mengenalkan aku kepada tuhan
solo, 1986





ANAK-ANAK INDONESIA
Karya: Ahmadun Yosi Herfanda

Kehilangan ladang di kampung mereka
Anak-anak Indonesia merangkak
Di lorong-lorong gelap kota
Menggelepar dalam gubuk-gubuk tanpa jendela
Anak-anak Indonesia, akan digiring ke manakah mereka

Bagai berjuta bebek mereka bersuara
Menyanyi lagu tanpa syair dan nada
Sebelum matahari terbit, anak-anak Indonesia
Berderet di tepi-tepi jalan raya, menggapai-gapaikan
Tangan mereka ke gedung-gedung berkaca
Yang selalu tertutup pintu-pintunya
Dari pagi hingga sore mereka antre lowongan kerja
Tapi lantas dibuang ke daerah transmigrasi

Terusir dari tanah kelahiran (demi bendungan
dan lapangan golf, katanya) anak-anak Indonesia
tercecer di pasar-pasar kota, di kaki-kaki hotel,
dan biro-biro ekspor tenaga kerja
Anak-anak Indoesia, akan dibawa ke manakah
Ketika bangku-bangku sekolah bukan lagi dewa
yang bisa menolong nasib mereka?





DARI SEORANG GURU KEPADA MURID-MURIDNYA
Karya: Hartoyo Andangjaya

Apakah yang kupunya, anak-anakku
selain buku-buku dan sedikit ilmu
sumber pengabdian kepadamu

Kalau di hari Minggu engkau datang ke rumahku
aku takut, anak-anakku
kursi-kursi tua yang di sana
dan meja tulis sederhana
dan jendela-jendela yang tak pernah diganti kainnya
semua padamu akan bercerita
tentang hidup di rumah tangga

Ah, tentang ini aku tak pernah bercerita
depan kelas, sedang menatap wajah-wajahmu remaja
- horison yang selalu biru bagiku -
karena kutahu, anak-anakku
engkau terlalu muda
engkau terlalu bersih dari dosa





PAHLAWAN TAK DIKENAL
Karya: Toto Sudarto Bachtiar

Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring 
Tetapi bukan tidur, sayang
 
Sebuah lubang peluru bundar di dadanya
 
Senyum bekunya mau berkata, kita sedang perang
Dia tidak ingat bilamana dia datang 
Kedua lengannya memeluk senapang
 
Dia tidak tahu untuk siapa dia datang
 
Kemudian dia terbaring, tapi bukan tidur sayang
wajah sunyi setengah tengadah 
Menangkap sepi padang senja
 
Dunia tambah beku di tengah derap dan suara merdu
 
Dia masih sangat muda
Hari itu 10 November, hujan pun mulai turun 
Orang-orang ingin kembali memandangnya
 
Sambil merangkai karangan bunga
 
Tapi yang nampak, wajah-wajahnya sendiri yang tak dikenalnya
Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring 
Tetapi bukan tidur, sayang
 
Sebuah peluru bundar di dadanya
 
Senyum bekunya mau berkata : aku sangat muda





SAJAK PALSU
Karya: Agus R. Sarjono

Selamat pagi pak, selamat pagi bu, ucap anak sekolah
dengan sapaan palsu. Lalu merekapun belajar
sejarah palsu dari buku-buku palsu. Di akhir sekolah
mereka terperangah melihat hamparan nilai mereka
yang palsu. Karena tak cukup nilai, maka berdatanganlah
mereka ke rumah-rumah bapak dan ibu guru
untuk menyerahkan amplop berisi perhatian
dan rasa hormat palsu. Sambil tersipu palsu
dan membuat tolakan-tolakan palsu, akhirnya pak guru
dan bu guru terima juga amplop itu sambil berjanji palsu
untuk mengubah nilai-nilai palsu dengan
nilai-nilai palsu yang baru. Masa sekolah
demi masa sekolah berlalu, merekapun lahir
sebagai ekonom-ekonom palsu, ahli hokum palsu,
ahli pertanian palsu, insinyur palsu. Sebagian
menjadi guru, ilmuwan dan seniman palsu. Dengan gairah tinggi
mereka menghambur ke tengah pembangunan palsu
dengan ekonomi palsu sebagai panglima palsu. Mereka saksikan
ramainya perniagaan palsu dengan ekspor
dan impor palsu yang mengirim dan mendatangkan
berbagai barang kelontong kualitas palsu.
Dan bank-bank palsu dengan giat menawarkan bonus
dan hadiah-hadiah palsu tapi diam-diam meminjam juga
pinjaman dengan ijin dan surat palsu kepada bank negeri
yang dijaga pejabat-pejabat palsu. Masyarakat pun berniaga
dengan uang palsu yang dijamin devisa palsu. Maka
uang-uang asing menggertak dengan kurs palsu
sehingga semua blingsatan dan terperosok krisis
yang meruntuhkan pemerintahan palsu ke dalam
nasib buruk palsu. Lalu orang-orang palsu
meneriakkan kegembiraan palsu dan mendebatkan
gagasan-gagasan palsu di tengah seminar
dan dialog-dialog palsu menyambut tibanya
demokrasi palsu yang berkibar-kibar begitu nyaring
dan palsu







LOMBA BACA BERITA





Salah Alamat, Keluarga Baru Tahu Wanipah Batal Dihukum Mati

TKI asal Indramayu, Jawa Barat yang bekerja di China, Wanipah, divonis hukuman mati oleh pengadilan setempat dengan tuduhan membawa narkoba jenis heroin seberat 99,72 gram. Kasusnya bermula saat ada seseorang yang menitipkan barang kepada Wanipah di Bandara Xiaoshan, Huangzhou, China.
Ternyata vonis yang jatuh pada 2011 sudah dibatalkan, namun belum diketahui pihak keluarga karena ada salah komunikasi antara Kementerian Luar Negeri dengan kuasa hukum keluarga Wanipah. Surat yang dikirim Kemlu pada 2013 ternyata salah alamat. Padahal dalam surat itu dijelaskan bahwa Wanipah mendapat keringanan hukuman dari hukuman mati menjadi seumur hidup.

Iskandar menerangkan, setelah dirinya memeriksa ke Kemlu terkait perkembangan kasus Wanipah, ternyata surat yang salah alamat sudah diterbitkan sejak 25 Oktober 2013. Namun karena salah alamat, surat itu kembali ke Kemlu.

"Kan aneh bisa salah alamat. Data warga negaranya sendiri yang di dalam negeri saja enggak valid, bagaimana yang di luar negeri. Surat itu balik lagi ke Kemlu karena salah alamat, tapi enggak dikirim ulang ke alamat lainnya. Sampai akhirnya keluarga datang ke Jakarta untuk meminta bantuan," terang Iskandar.

Pada surat Nomor 21879/WNI/10/2013/65 yang berhasil dikonfirmasi kuasa hukum Wanipah, tertera pada angka 4 bahwa Wanipah telah diringankan hukumannya dari hukuman mati menjadi hukuman seumur hidup. Keputusan itu dikeluarkan pada 26 September 2013.

"Jadi di surat itu Wanipah mendapat keringanan jadi seumur hidup. Diputus oleh Pengadilan Tinggi Provinsi Zhejiang oleh hakim bernama Ren Gengfeng. Ini kabar baik untuk kita semua," pungkas dia.

(sumber: news.liputan6.com)






Tiga Alasan JK Mau Bersaksi untuk Eks Bupati Indramayu Yance

Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK memiliki 3 alasan kenapa dirinya bersedian untuk menjadi saksi bagi mantan Bupati Indramayu Irianto MS Syafiuddin atau Yance, yang didakwa melakukan korupsi pembebasan lahan seluas 82 hektare untuk pembangunan PLTU I di Sumur Adem, Indramayu, Senin (13/4/2015).
"Pak JK memberi kesaksian karena ingin menunjukkan ini bukan kerugian negara," kata Juru Bicara Wakil Presiden Husain Abdullah, di Jakarta.
"Karena pelaksanaan pembebasan lahan serta pembayaran proyek lebih cepat dari rencana, harga tidak melebihi dari anggaran PLN, maka pelaksanaan proyek menguntungkan negara dan dalam kunjungan ke Indramayu saya sebut Yance melayani dengan cepat," ucap Husain menirukan JK.

Husain menjelaskan proses pembebasan lahan dan pembangunan pembangkit juga berlangsung cepat, hanya 2,5 tahun. Bahkan, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tidak menemukan adanya kerugian negara.
"Sehingga PLTU Indramayu bisa dengan cepat dinikmati rakyat. Dan menurut BPK menguntungkan negara Rp 17 triliun karena subsidi BBM berkurang setelah pembangkit ini dengan cepat beroperasi," ungkap dia.
Alasan kedua, lanjut Husain, mantan Ketua Umum Golkar itu tidak mau kasus yang menimpa Yance membuat pejabat lain takut untuk mengambil keputusan. "Agar staf pemerintahan jangan ragu mengambil tindakan sepanjang sesuai aturan," imbuh dia.
"Alasan terakhir, atasan bertanggungjawab atas keputusan dan perintah kepada staf," pungkas Husain.

Dasar untuk pembangunan PLTU Indramayu ini adalah Perpres No 71 Tahun 2006. PLTU tersebut memiliki kapasitas daya sebesar 3 x 330 MW dengan nilai kontrak mencapai Rp 12 triliun.
Yance ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung sejak 13 September 2010 dalam dugaan tindak pidana korupsi pembebasan lahan seluas 82 hektare untuk pembangunan PLTU I di Indramayu senilai Rp 42 miliar.

(sumber: liputan6.com)





 

Jokowi Ikut Panen Raya di Indramayu

Presiden Joko Widodo dijadwalkan menghadiri panen raya di Desa Gedogan Gabus, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Rabu (18/3/2015). Pria yang karib disapa Jokowi itu berangkat dari Lanud Halim Perdana Kusuma pukul 07.40 WIB dengan menggunakan helikopter.

Dia akan langsung menuju Desa Gedogan Gabus dan mengikuti panen raya Kelompok Tani Sri Werdari, seperti dikutip dari laman Setkab.go.id, Rabu (18/3/2015).

Usai melakukan kerja di Indramayu, Jokowi diperkirakan langsung kembali ke Jakarta. Sejumlah agenda sudah menunggunya di kantor Kepresidenan, Jakarta.

Berdasarkan jadwal yang terima Liputan6.com dari Biro Pers Istana, dia dijadwalkan secara terpisah akan menerima kedatangan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani. Juga Duta Besar Swedia untuk Republik Indonesia dan CEO Saab, dan Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Sri Adiningsih.

Selain itu, pada pukul 16.00 WIB, Jokowi rencananya juga akan memimpin rapat terbatas kabinet bidang politik, hukum, dan keamanan (polhukam).

(sumber: news.liputan6.com)







Tanggul Cimanuk Jebol, 15 Ribu Warga Indramayu Kebanjiran

Banjir akibat jebolnya tanggul Sungai Cimanuk di Kabupaten Indramayu Provinsi Jawa Barat mulai berangsur surut. Jika sebelumnya tinggi air banjir mencapai 50-300 cm, saat ini sudah 30-150 cm.

Jebolnya tanggul Sungai Cimanuk di Desa Pilangsari Kecamatan Jatibarang dan Desa Tulungagung Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu dilaporkan terjadi pada Senin 16 Maret dini hari pukul 03.00 WIB.

Empat kecamatan terdampak langsung banjir yaitu Kecamatan Jatibarang, Kecamatan Kertasmaya, Kecamatan Loh Bener, dan Kecamatan Pasekan.

Melalui keterangan tertulis yang diterima, Selasa (17/3/2015), Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho memperkirakan sekitar 15.000 jiwa warga terdampak langsung di 4 kecamatan tersebut. Sementara para pengungsi akibat banjir yang meluas juga terdapat 3 kecamatan ini, yaitu Kecamatan Jatibarang, Kecamatan Kertasmaya, dan Kecamatan Lohbener.

Sejauh ini, BPBD Kabupaten Indramayu berkoordinasi dengan TNI, Polri, BPBD Provinsi Jawa Barat, BPBD Kuningan, SKPD terkait dan relawan dalam penanganan darurat banjir. Bupati Indramayu juga telah membuat surat permohonan bantuan kepada BNPB.

Sedangkan Tim Reaksi Cepat BNPB terus mendampingi BPBD dalam penanganan darurat.

Saat ini, kebutuhan mendesak adalah logistik berupa lauk pauk, mie instan, beras, sarden, air mineral, makanan siap saji, selimut, perahu karet, pakaian anak, susu dan kebutuhan dasar lain.

(sumber: news.liputan6.com)




 

  

Tronton Bermuatan Ratusan Motor Terguling ke Sawah

Sebuah mobil truk tronton bernomor polisi B 9116 ZK terguling ke sawah di jalur pantura Desa Kiajaran kulon, Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu, Selasa (3/11/2015) sekitar pukul 06.00 WIB.

Terbaliknya mobil pembawa ratusan unit motor itu akibat diserempet truk trailer pembawa besi beton dengan nomor polisi E 9484 AB. Beruntung dalam kejadian lalu lintas tersebut tidak menelan korban jiwa. Namun kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Keterangan yang berhasil dihimpun KC di lokasi kejadian, peristiwa itu bermula saat tronton yang memuat ratusan motor terparkir di bahu jalan arah Jakarta- Cirebon tepatnya di Desa Kiajaran Kulon, Kecamatan Lohbener.

Saat itu, Said (45 tahun) pengemudi mobil meninggalkan kendaraannya untuk suatu keperluan. Selang beberapa jam, dari arah yang sama datang trailer yang dikemudikan oleh Agung Trisihyanto (31 tahun) asal Sumberejo, RT 1 RW 12, Kecamatan Peraci, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Diduga karena pengemudinya mengantuk, trailer pembawa besi beton ini menyerempet bagian samping mobil tronton yang sedang parkir.

Akibat kerasnya serempetan, membuat mobil yang membawa ratusan motor ini tertarik dan menabrak tiang listrik hingga roboh. Usai menabrak, mobil ini terguling ke areal persawahan dengan posisi terbalik.

Saat kejadian, sopir trailer baru sadar, dia langsung mengendalikan kemudinya. Namun apes, besi yang dibawanya tumpah dan menyangkut pada satu motor yang ada di mobil tronton itu. Motor ini tertarik hingga ratusan meter dari lokasi kejadian. Warga setempat yang mengetahui, selanjutnya melakukan pertolongan. Sebagain warga lagi memberitahukan kepada petugas di Polsek Lohbener.

Kapolres Indramayu Ajun Komisaris Besar Wijonarko melalui Kapolsek Lohbener Komisaris Agus Dwiyanto didampingi Kanit Lantas Polsek Lohbener Inspektur Dua Didi Wahyudi membenarkan peristiwa itu. “Tidak ada korban jiwa dari kejadian tersebut. Untuk kerugian kita juga belum dapat menaksirnya. Akibat kejadian selain mobil terguling, satu tiang PLN roboh dan putusnya kabel jaringan telepon. Namun, semua itu sudah diatasi oleh petugas PLN setelah kami laporkan ke mereka,” terangnya.

(sumber: www.kabar-cirebon.com)





 

Bendung Bangkir Lumpuh

Bendung Bangkir yang terletak di Desa Rambatan Kulon, Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu, ternyata telah lumpuh dalam dua minggu terakhir. Air dari Sungai Cimanuk induk yang mengalami kemerosotan debit, tidak mampu masuk ke areal dam bendung tersebut.

Praktis suplai air dari alur Cimanuk tidak mampu masuk karena dasar dam di bendung yang memiliki tiga pintu air utama lebih tinggi dibanding dasar Sungai Cimanuk induk. Di sisi lain, tinggi muka air (TMA) Cimanuk terus turun.

Berdasarkan pantauan KC, Rabu (16/9/2015), TMA Cimanuk induk terus turun sehingga dasar dam mulai terlihat. TMA Cimanuk sudah setengah meter di bawah dasar dam. Padahal saat normal, kedalamam dalam dasar dam bisa mencapai 4 atau 5 meter. Sekarang, akibat kemarau panjang dan terbatasnya suplai air dari Cimanuk, tanah lumpur yang menjadi dasar dam mulai terlihat membentuk delta.

TMA di areal dam tidak lebih dari 5 cm hingga memunculkan pemandangan yang memilukan di mana tiga pintu bendung terbuka setinggi hampir 1,5 meter, namun air yang melalui pintu itu hanya di bawah 5 cm.
Sementara Direktur Utama PDAM Indramayu, H Tatang Sutardi menuturkan, lumpuhnya Bendung Bangkir mulai terasa sejak akhir Agustus menyusul penggenangan Waduk Jatigede. TMA Cimanuk induk terus turun, sehingga posisinya sudah di bawah dasar areal dam.
“Sifat dasar air selalu menuju tempat lebih rendah. Jika dasar dam lebih tinggi dari TMA Cimanuk, yang ada juga sisa air di dam yang tersedot ke Cimanuk,” tutur dia.

Karena itu, tambah Tatang, PDAM Tirta Dharma Ayu terpaksa mengambil insiatif dengan membendung dasar dam secara darurat dengan tumpukan karung. Untuk memasukkan air Cimanuk ke areal dam, dengan terpaksa pula menggunakan pompa air.

PDAM sudah hampir tiga minggu ini menyedot air Cimanuk dengan menggunakan lima unit pompa air berdiameter 10 sampai 15 cmr. Dengan cara itu, air dari Cimanuk bisa masuk ke areal dam untuk dialirkan menuju arah Kota Indramayu (para konsumen).
“Kalau tidak dengan pompa, maka alur Cimanuk yang menuju kota sudah kering kerontang. Kami terpaksa menyedot air Cimanuk dengan pompa,” timpal Tatang.

(sumber: www.kabar-cirebon.com)


 

 

 

Pelabuhan Internasional dan Bandara Kertajati Dorong Pertumbuhan Perekonomian

Kabupaten Indramayu memiliki potensi yang besar sebagai magnet bagi para investor dan pelaku bisnis untuk mendorong kemajuan perekonomian yang tumbuh pesat di Bumi Wiralodra.

Terlebih, setelah ditolaknya pembangunan Pelabuhan Cilamaya di Kabupaten Karawang, kini Kabupaten Indramayu memiliki peluang besar untuk bisa mewujudkannya. Dijadikannya Kabupaten Indramayu sebagai pintu masuk ke Indonesia, terus dikaji oleh tim yang sudah dibentuk oleh bupati.

“Kegalauan ditolaknya Cilamaya, maka Pelabuhan Indramayu bisa menjadi penawarnya. Dan bila itu terwujud, maka segitiga emas itu akan terwujud pula,” ungkap Bupati Indramayu Anna Sophanah, melalui Asisten Daerah (Asda) Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Susanto, baru-baru ini.

Ia memaparkan, segitiga emas yang dimaksud adalah Bandara Kertajati Kabupaten Majalengka, kawasan Cirebon, dan Kabupaten Indramayu. Pelabuhan yang dibangun di Indramayu, akan mendukung keberadaan bandara di Kertajati dan membawa manfaat pula bagi perekonomian di kawasan Cirebon.

Dikatakannya, saat ini pemerintah daerah telah membentuk tim khusus yang terdiri dari berbagai elemen untuk melakukan kajian khusus terkait hal itu. Termasuk dirinya pun ada di dalam tim tersebut. “Saya sebagai anggota dalam tim kajian pembangunan pelabuhan Indramayu akan terus berupaya mewujudkannya,” ujarnya.

Bupati Indramayu juga intens melakukan pertemuan dengan pemerintah pusat melalui kementerian terkait. Hal itu tampak dari sudah ditandatanganinya persetujuan pembangunan pelabuhan Indramayu. Termasuk Presiden Joko Widodo pun telah merestuinya. Persetujuan itu, mulai mengundang investor untuk melirik Kabupaten Indramayu sebagai tempat investasinya.

(sumber: www.kabar-cirebon.com)





 

Penimbun 1 Ton Solar Bersubsidi Terancam Denda Rp 60 Miliar

Jajaran Unit III Satuan Reserse Kriminal Polres Indramayu berhasil mengungkap kasus penimbunan dan penyalahgunaan Bahan Bakar Minyak (BBM). Petugas pun menyita sekitar 1 ton solar bersubsidi dari tangan tersangka.

Pelakunya adalah Dul (28 tahun), warga Dusun Sukajadi, Desa/Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu. Untuk mendalami kasusnya, polisi kini masih melakukan penyidikan dengan meminta keterangan dari pelaku serta saksi-saksi lain.

Kapolres Indramayu Ajun Komisaris Besar Wijonarko didampingi Kasat Reskrim Ajun Komisaris Niko N Adi Putra dan Kasubag Humas Ajun Komisaris Ramauli Tampubolon, Selasa (25/8/2015), membenarkan jajarannya telah mengamankan seorang tersangka yang diduga melakukan tindak pidana migas dalam kasus penimbunan bahan bakar minyak dan gas di Dusun Sukajadi, Desa Patrol.

Dul diamankan bersama barang buktinya sebanyak 975 liter solar bersubsidi di rumahnya yang dimasukan ke dalam empat drum masing-masing berisikan 200 liter, 5 jerigen yang juga berisi penuh solar ukuran 35 liter, serta 1 ember, satu corong dan 1 buah selang. BBM jenis solar milik Dul tanpa dilengkapi dengan dokumen yang seharusnya.

Selanjutnya pelaku bersama barang buktinya itu dibawa ke mapolres setempat untuk dimintai keterangan.
Akibat perbuatannya, tersangka dikenai Pasal 55 subsider Pasal 53 huruf c, d, juncto Pasal 23 Undang-Undang RI Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi dengan ancaman hukuman hingga 6 tahun penjara dengan denda antara Rp 30 miliar sampai Rp 60 miliar.

“Pelaku sengaja menimbun solar di rumahnya dan kerap dijual kepada para nelayan maupun tempat penggilingan padi. Perbuatannya itu sudah dilakukannya selama tiga bulan dengan modus mendapat BBM bersubsidi seharga Rp 5.500 dan dijual sebesar Rp 6.600,” tuturnya.

(sumber: www.kabar-cirebon.com)
  





Video PCD Dilihat Lebih dari 16 Ribu Kali

Video berdurasi 3.51 menit yang menampilkan Polisi Cilik Dermayu (PCD) saat tampil di Istana Negara dalam perayaan HUT ke-70 Kemerdekaan Republik Indonesia ke-70 menyita perhatian para pengguna media sosial.

Bahkan, di Facebook video yang menampilkan bagaimana suasana dan siapa saja tamu kehormatan yang menyaksikan penampilan PCD, tampak telah dilihat lebih dari 16.904 kali. Riuh tepuk tangan pun terdengar saat putra-putri terbaik Kabupaten Indramayu itu tampil di hadapan Presiden Joko Widodo dan tamu kehormatan lainnya. Malahan, Presiden Joko Widodo pun sempat berdiri dan memberikan tepuk tangan secara khusus sebagai wujud apresiasi atas penampilan yang disuguhkan para polisi cilik itu.

“Video itu memang menunjukkan, penampilan Polisi Cilik Dermayu, sangat menyita perhatian semua tamu yang hadir di Istana Negara. Begitu pula saat videonya diunggah, ribuan pengguna media sosial telah menyaksikan tampilan videonya,” ungkap Kapolres Indramayu, Ajun Komisaris Besar Wijonarko, Rabu (19/8/2015).

Tidak hanya melihat video tersebut, warga dunia maya pun memberikan komentar positifnya. Pujian pun bersahutan dalam kolom komentar.

Kapolres mengatakan, usai para PCD tampil di Istana Merdeka tepat pada tanggal 17 Agustus, keesokan harinya mereka menerima penghargaan yang diberikan langsung Presiden Jokowi dan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti di Istana Bogor.

Penghargaan yang diterima itu, patut menjadi motivasi agar ke depan Polisi Cilik Dermayu dan semua tim yang terlibat di dalamnya, lebih solid dan mampu membuktikan prestasi terbaiknya.

Terlebih penampilan di Istana Negara ini, merupakan tindak lanjut atas penampilan PCD saat tampil di hadapan Presiden Joko Widodo usai upacara pelantikan 793 Taruna TNI dan Polri di Akademi Kepolisian Semarang akhir Juli lalu.

(sumber: www.kabar-cirebon.com)


 

 


Anna-Supendi dan Toto-Rasta Siap Bertarung

Pemilihan bupati dan wakilnya di Kabupaten Indramayu akan diikuti dua pasangan calon. Kedua kandidat itu adalah Anna Sophanah yang kembali menggandeng Supendi dan Toto Sucartono yang maju bersama Rasta Wiguna.

Anna-Supendi diusung koalisi Partai Demokrat, Gerindra dan PKS. Sementara rivalnya, Toto-Rasta diusung PDI Perjuangan, PKB dan Partai NasDem. Calon kepala daerah yang akan bertarung dalam Pemilukada itu, telah resmi mendaftarkan diri ke KPU Kabupaten Indramayu, Selasa (28/7/2015).

“Hingga batas akhir pendaftaran, ada dua pasangan calon yang resmi mendaftar. Yakni Anna Sophanah bersama Supendi dan Toto Sucartono bersama Rasta Wiguna,” jelas Ketua KPU Kabupaten Indramayu Mohammad Hadi Ramdlan usai menerima berkas pendaftaran kedua pasangan calon tersebut.

Setelah berkas pendaftaran diterima, lanjutnya, KPU akan melakukan penelitian berkas hingga 24 Agustus mendatang sebelum keduanya ditetapkan sebagai calon bupati dan wakil bupati peserta Pemilukada Indramayu.

Setelah lolos verifikasi berkas dan persyaratan administrasi, selanjutnya calon kepala daerah yang resmi terdaftar berhak mengikuti tahapan selanjutnya. Kedua pasangan cabup-cawabup tersebut, mendaftar ke KPU menjelang detik-detik akhir penutupan. Mereka datang selang beberapa menit saja. Dengan diiringi massa pendukung masing-masing, Anna-Supendi dan Toto-Rasta tiba di KPU dalam pengawalan petugas kepolisian berseragam lengkap.

Anna-Supendi yang merupakan pasangan petahana, mengusung konsep melanjutkan pembangunan. Peningkatan kesejahteraan masyarakat dan perbaikan infrastruktur untuk mendukung peningkatan taraf kehidupan masyarakat, menjadi konsentrasi kerja keduanya dalam periode keduanya lima tahun mendatang.
Sementara Toto-Rasta mengusung konsep perubahan. Persoalan tingginya angka pengangguran dan kemiskinan, serta angka TKI yang signifikan menjadi persoalan yang harus dibenahi untuk dapat mengubah Kabupaten Indramayu menjadi lebih baik dalam masa lima tahun ke depan.

(sumber: www.kabar-cirebon.com)





 

Ribuan Lowongan Kerja Ada di Indramayu

Ribuan pencari kerja lulusan SMA/SMK maupun S1 bakal membanjiri bursa kerja (Job Fair) yang akan dibuka Bupati Indramayu, Hj. Anna Shopanah di Alun-alun Pendopo, Selasa (28/7/2015).
   
Bursa kerja yang melibatkan puluhan perusahaan swasta, BUMN maupun BUMD itu, menyediakan sedikitnya 2.000 formasi lowongan pekerjaan.

Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disosnakertrans) Indramayu, Dady Haryadi didampingi Kabid Latpentaker, H Iman Sulaeman kepada KC mengatakan, bursa kerja yang melibatkan puluhan perusahaan dengan ribuan formasi yang tersedia, diupayakan mampu menekan angka pengangguran di Kab.Indramayu yang setiap tahunnya mengalami peningkatan.

“Diupayakan hasil pelaksanaan bursa kerja ini benar-benar dapat dimanfaatkan seluruh lapisan masyarakat, sehingga mampu menekan angka pengangguran,” ujarnya.

Dia menilai, keberadaan bursa kerja yang diselenggarakan setiap tahun itu telah mampu membantu menekan angka pengangguran.

Bursa kerja yang melibatkan puluhan perusahaan merupakan peluang kesempatan bagi para pencari kerja dengan sedikitnya 2.000 formasi yang tersedia tersebut, diupayakan mampu menyerap tenaga kerja lokal asal Indramayu minimal 95 persen.

“Kesempatan semacam ini harus benar-benar dioptimalkan oleh seluruh lapisan masyarakat Indramayu, sehingga mampu menekan jumlah angka pengangguran. Yang terpenting, para pencaker harus melengkapi berbagai berkas persyaratan lamaran pekerjaan,”imbaunya.
Di tempat terpisah, Event Organizer (EO) Job Fair tahun 2015, Rudianto berharap peluang bursa kerja yang berlangsung selama tiga hari itu dapat dimanfaatkan seluruh lapisan masyarakat Indramayu sesuai kemampuan dan keterampilan yang dimilikinya, sehingga keberadaan bursa kerja secara gratis ini mampu menekan angka pengangguran.

“Kami berharap, pelaksanaan bursa kerja tahun 2015 ini dapat berjalan sesuai harapan,”pungkasnya.

(sumber: www.kabar-cirebon.com)




 

Hidup Sebatang Kara Tanpa Aliran Listrik di Rumahnya

Gelap gulita setiap malam menjadi teman sepi bagi nenek yang satu ini. Hanya pancaran kecil lentera minyak tanah yang menjadi saksi kemiskinan nenek keriput yang bernama Sukini (70 tahun), warga Blok Bojongsuruh, RT 05, RW 02, Desa/Kecamatan Sukagumiwang, Kabupaten Indramayu.

Sudah puluhan tahun silam, terhitung sejak program listrik masuk desa, rumah Nenek Sukini hingga kini belum bisa menikmati aliran listrik. Dalam kehidupan sehari-hari pun wanita tua yang tinggal sebatang kara ini selalu mengandalakan belas kasihan tetangganya untuk mendapatkan makanan.

Kulit dan tubuhnya yang mulai renta karena termakan usia menjadikan dirinya sudah tidak bisa lagi bekerja mencari uang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kehidupan ekonominya begitu memprihatinkan meski dia memiliki dua orang putra dari hasil perkawinan dengan suaminya yang bernama Surja (Almarhum). Dua anaknya saat ini sudah berumah tangga semua dan sibuk mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya masing-masing di tempat lain.

“Kadang-kadang kedua anak saya memberikan beras dan uang seadanya tapi tidak
bisa rutin setiap hari karena mereka juga kekurangan,” tutur Sukini, saat dikunjungi KC di kediamannya, Kamis (23/7/15).

Kondisi ekonomi Nenek Sukini semakin parah semenjak ditinggal mendiang suaminya pada tahun 90-an. Sejak saat itulah rumah berukuran 4×6 meter persegi ini menjadi saksi kemiskinan nenek jompo ini. Rumah yang beratap genteng tua yang sudah pada bocor, tiang kayu penyangga yang sudah usang dan rapuh, dinding terbuat dari anyaman pagar kayu dan lantai beralaskan tanah rupanya menjadi harta yang sangat berharga yang dimiliki satu-satunya.

“Saya belum pernah mendapatkan bantuan atau sentuhan program dari pemerintah baik program bedah rumah maupun program listrik gratis,” keluh nenek Sukini.

Beberapa pekan yang lalu, tepatnya pada bulan Ramadan 2015 kemarin, ada beberapa tetangganya yang merasa iba dan memberikan bantuan berupa kabel, lampu bohlam dan aliran listrik. Itu pun hanya satu bohlam saja yang berukuran lima watt yang menyala di atas dinding kayu rumahnya yang telah usang.

Tidak hanya itu, nenek tua ini juga berharap ingin mendapakan bantuan sosial dari Pemkab Indramayu layaknya seorang nenek jompo yang mendapatkan fasilitas bantuan. Sebab, selama ini dia tidak pernah mendapatkan bantuan, selain bantuan beras miskin (raskin).

(sumber: www.kabar-cirebon.com)

 

 

 

 

Pertamina dan PWI Gelar Bukber Bersama Anak Yatim

Sedikitnya lima puluh anak yatim piatu, Kamis (9/7/2015) sore, mengikuti kegiatan buka puasa (bukber) bersama jajaran PT Pertamina (persero) RU VI Balongan dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang Indramayu.

Kegiatan buka puasa bersama yang dipusatkan di halaman Sekretariat PWI Cabang Indramayu itu, diwarnai pemberian paket sembako dan santunan kepada para anak yatim piatu.

Ka Hupmas RU VI Balongan, Nana Kanan mengatakan, Pertamina RU VI Balongan terus berupaya komitmen untuk peduli terhadap sesama dan meningkatkan sinergitas dengan seluruh mitra kerjanya, terutama jajaran wartawan, pihak pemda maupun seluruh masyarakat Indramayu.

Hal itu, sebagai bentuk tanggung jawab terhadap lingkungan sekitar dan sebagai wujud peduli terhadap sesama yang berdomisili di wilayah Indramayu. “Kegiatan buka puasa bersama anak yatim piatu sudah dijadikan agenda tahunan yang perlu ditingkatkan,”terangnya.

Dengan demikian para anak yatim piatu tersebut dapat menikmati kebahagiaan karena walau bagaimanapun mereka merupakan bagian dari masyarakat yang memiliki hak untuk bergembira. “Melalui kegiatan buka puasa ini, diharapkan para anak yatim piatu itu dapat berbahagia,” tandasnya.

Sementara Ketua PWI Cabang Indramayu, Yusuf Husein didampingi Ketua Panitia, Tommy Indra menyampaikan, salah satu tujuan kegiatan buka puasa bersama untuk meningkatkan silaturrahmi sekaligus kepeduliannya terhadap masyarakat kurang mampu, terutama para anak yatim piatu yang berdomisili di wilayah Indramayu.

“Insya Allah, tahun depan agenda semacam ini akan terus ditingkatkan dan dilakukan secara berkesinambungan,”katanya.

(sumber: www.kabar-cirebon.com)






 Karnaval 1.000 Perawan Ngarot Raih Rekor ORI

Cimanuk Carnaval yang menampilkan 1.000 perawan ngarot berhasil mencetak rekor Original Record Indonesia (ORI). Karnaval tersebut masuk kategori terunik dan terbanyak pesertanya, Rabu (7/10).

Cimanuk Carnaval itu merupakan rangkaian hari jadi Kabupaten Indramayu ke-488. Penampilan 1.000 perawan ngarot menjadi ikon dalam karnaval tersebut.

Sebanyak 1.000 perawan tersebut merupakan siswi SMP dan SMA di Kabupaten Indramayu. Para perawan tersebut mengenakan pakaian kebaya dengan penutup kepala yang terbuat dari rangkaian bunga berwarna-warni. Hal itu menggambarkan tradisi ngarot, yang berasal dari Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu.

Ketua Yayasan Prestasi Anak Bangsa ORI, Agung Elfianto menjelaskan, karnaval 1.000 perawan ngarot tersebut sangat unik karena karnaval tersebut berhasil mengumpulkan 1.000 gadis. "Apresiasi ini berawal dari panitia yang mengajukan rekor ORI dan kami sangat merespon positif pengajuan tersebut,’’ terang Agung.

Koordinator Tim Kreatif Festival Cimanuk 2015, Ucha M Sarna menjelaskan, budaya ngarot ditonjolkan dalam festival. Ngarot merupakan upacara adat di daerah Kecamatan Lelea Kabupaten Indramayu, yang dilaksanakan menjelang musim tanam tiba. ‘’1.000 gadis ngarot ini berasal dari sejumlah sekolah di Kabupaten Indramayu,’’ tandas Ucha.

(sumber: www.republika.co.id)






Produksi Perikanan di Indramayu Capai Rp. 7 Triliun

Produksi perikanan tangkap tahun 2015 di Kabupaten Indramayu sangat memuaskan. Jumlahnya mencapai 141.450 ton atau senilai Rp.1,8 triliun. Untuk produksi perikanan budidaya seperti tambak dan sebagainya jumlahnya mencapai 339.262 ton dengan nilai Rp.5,2 triliun.

“Sedangkan pengolahan hasil perikanan mencapai Rp.495 milyar dan produksi garam rakyat mencapai Rp.89 milyar,” ujar Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu Ir.A.R.Hakim dihubungi Pos Kota, Senin (23/11).

Dikatakan, perhatian Pemkab Indramayu terhadap peningkatan kesejahteraan nelayan cukup besar. Hal itu dibuktikan dengan adanya Program Sehat atau Sertifikasi atas tanah-tanah nelayan sebanyak 1.300 bidang selama tahun 2009-2015. Kemudian Sehat Budidaya sebanyak 400 bidang selama kurun waktu 2014 sampai 2015.

Selain melakukan Program Sertifikasi tanah nelayan, Pemkab Indramayu juga meluncurkan Program Nelayan Mandiri Indah, Tangguh dan Maju yang berlokasi di Desa Eretan Kulon dan Eretan Wetan, Kecamatan Kandanghaur.

Menurutnya, program ini diluncurkan untuk meningkatkan kesejahtaraan nelayan. Dalam rangka penguatan kelembagaan sekaligus dalam upaya meningkatkan kesejehtaraan nelayan di dua desa tersebut. Program lain yang dilakukan Pemkab Indramayu yakni pengembangan pohon mangrove melalui Program Pusat Restorasi Pembelajaran Mangrove di Desa Karangsong.

Dalam Upaya meningkatkan kesejahteran nelayan, terutama nelayan kecil di Kabupaten Indramayu, katanya masih dihadapkan kepada kendala harga solar. “Kami mengharapkan ada subsidi BBM solar untuk kapal nelayan di atas 30 GT, karena kapal-kapal nelayan tersebut kebanyakan milik pribumi yang pengelolaannya menggunakan sistem bagi hasil antara pemilik kapal dengan nelayan pengguna kapal tersebut,” ujarnya.

Masalah lainnya berkaitan dengan harga rumput laut yang semakin turun. Hal ini akan berdampak pada menurunnya minat petani dalam budidaya rumput laut di Indramayu. A.R Hakim khawatir, pembudidaya rumput laut akan berpindah usaha ke budidaya lain atau lahan yang ada bukan dipergunakan lagi untuk budidaya rumput laut.

(sumber: poskotanews.com)





Indramayu Jadi Pusat Pengembangan Mangrove Indonesia Bagian Barat

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, menetapkan kawasan mangrove di Kabupaten Indramayu sebagai mangrove center untuk Indonesia wilayah barat. Berbagai sarana pendukung pun akan disiapkan.

Hal itu disampaikan Siti dalam acara Karangsong Mangrove Festival, yang diselenggarakan Pertamina RU VI Balongan di Pantai Karangsong, Kabupaten Indramayu, Ahad (14/6). Pernyataan itu disampaikannya untuk menjawab permintaan yang disampaikan Bupati Indramayu, Anna Sophanah.

Sebelumnya, saat memberikan sambutan pada acara yang sama, Anna berharap, Indramayu dijadikan mangrove center kedua di Indonesia setelah Bali. Pasalnya, Indramayu memiliki potensi mangrove yang besar. Selain itu, keberadaan mangrove pun memiliki arti penting bagi kehidupan masyarakat maupun berbagai spesies lainnya.

Sementara itu, Siti yang memberikan sambutan setelah Anna, langsung mengabulkan permintaan tersebut.  Mulai tahun depan, jajarannya pun akan memberikan perhatian dan dukungan lebih besar guna pengembangan kawasan mangrove center tersebut.

‘’Sudah saya rundingkan dengan dirjen. Dan setelah saya pelajari, saya minta dirjen untuk menjadikan Indramayu sebagai mangrove center untuk Indonesia di wilayah barat,’’ tegas Siti.
Siti menyatakan,  persoalan mangrove merupakan hal yang sangat penting. Dia menjelaskan, mangrove memiliki manfaat yang sangat besar. Yakni manfaat dari kayunya yang sebesar lima persen, dan manfaat dari bagian tanaman lainnya sebesar 95 persen.

‘’Tapi kalau kayu yang manfaatnya lima persen ini tidak ditanam, maka manfaat yang 95 persen tidak bisa didapat,’’ kata Siti.

Menurut Siti, manfaat mangrove di antaranya sebagai bahan bakar dan tempat pemijahan telur ikan. Selain itu, mangrove punya fungsi sebagai regulasi alam untuk mengatur hidrologi, polinasi, dan erosi.

(sumber: www.republika.co.id)




  

PLTU Indramayu Terbakar, 10 Petugas Terluka

Kebakaran melanda Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sumuradem di Desa Sumuradem, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Minggu dini hari tadi. Namun tak sampai 4 jam, kebakaran tersebut dipadamkan.

"Kejadiannya pukul 00.25 WIB, Minggu dini hari. Namun jam 4  pagi padam seluruhnya," ucap Plt Kepala Satuan Komunikasi Korporat Perusahaan Listrik Negara (Persero) Bambang Dwiyanto saat dihubungi Liputan6.com, Minggu (4/10/2015).

Kendati demikian, kebakaran tak sampai menyentuh mesin pembangkit. "Yang terbakar di fasilitas pendukung di ruang sampling batu bara," beber Bambang.

Dia sekaligus meluruskan kabar yang menyatakan ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut.
"Ada banyak info (yang menyebutkan) ada yang meninggal. Tidak ada meninggal, korban luka 10 petugas," beber Bambang.

PLTU Indramayu yang terbakar berkapasitas 3 x 330 Megawatt (MW). Namun, Bambang memastikan pasokan listrik aman karena dialihkan ke beberapa pembangkit lain dan punya pasokan cadangan.

(sumber: news.liputan6.com)






Bantaran Cimanuk Jadi Kawasan Wisata Kota

Pemerintah Kabupaten Indramayu terus meningkatkan pembangunan di segala bidang. Salah satu yang tengah dilakukan adalah membangun kawasan wisata kota, di sekitar bantaran kali Cimanuk.

Kawasan di selatan jembatan yang dulunya kumuh akibat banyaknya pedagang kaki lima, sekarang tampak bersih. Bahkan di sekitarnya sudah dibangun taman.

Sementara untuk menampung pedagang kaki lima, pemerintah daerah sudah menyiapkan tempat khusus Pusat Kuliner Cimanuk, di sepanjang Jalan Veteran (dari Jembatan ke utara menuju depan Kantor Pos).

Ketua Kelompok Penggerak Pariwisata (Kompepar) Indramayu, Nang Sadewo, sangat mendukung adanya penataan kawasan wisata di sekitar Cimanuk. Selain wisata alam di sepanjang Sungai Cimanuk, Dewo juga berharap segera dibangum museum sebagai tempat wisata sejarah. Apalagi rencana lokasi museum juga sudah ada dan didukung oleh sejumlah elemen masyarakat.

Kepala Dinas Cipta Karya Kabupaten Indramayu, H Didi Supriadi MSi menjelaskan, lokasi bantaran Sungai Cimanuk memang telah dijadikan taman kota yang dilengkapi dengan jogging track, panggung kesenian terbuka, Sentra Batik Paoman dan fasilitas lainnya seperti WC umum dan yang lainnya.

Didi menambahkan, penataan kawasan kota ini sekaligus juga dalam rangka penataan pedagang kaki lima (PKL). Karena masalah PKL selama ini juga merupakan salah satu poin penting dalam penilaian Adipura. “Mudah-mudahan dengan penertiban ini kita akan bisa kembali meraih Adipura,” kata Didi.

Sementara menurut H Carsa, pelaksana pembangunan dari PT Alfindo Wijaya Mandiri mengungkapkan, pembangunan kios, panggung hiburan, dan sentral penjualan batik merupakan sarana pendukung taman kota tersebut.

Diungkapkan dia, proyek ini merupakan idaman Bupati Indramayu, Hj Anna Sophanah dalam rangka menata kawasan kota Indramayu menjadi lebih asri dan indah. Dengan anggaran sekitar Rp6 miliar dari APBD 2014, proyek ini diharapkan bisa menjadi kado manis bupati di akhir masa jabatannya.

(sumber: www.radarcirebon.com)

 




Program Tamyiz K2 FM Masuk Nominasi KPID Jabar Award 2015


Program “Tamyiz Radio” dari LPPL Kijang Kencana FM Indramayu berhasil masuk sebagai nominasi pada KPID Jawa Barat Award 2015.  Ajang penghargaan bagi lembaga penyiaran radio dan televisi oleh Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jabar, diselenggarakan di Ballroom Hotel Papandayan Bandung, Jum’at (16/10).

LPPL Kijang Kencana FM atau K2 FM boleh bangga meski hanya menempatkan “Tamyiz Radio” sebagai nominator di kategori program anak-anak terbaik.  Pasalnya, ajang ini baru pertama kali diikuti K2 FM setelah 7 kali digelar KPID Jabar.  Pemenang terbaik pada kategori ini jatuh ke RRI Bandung dengan program anak-anak berjudul “Cerdik, Cerdas dan Mendidik”. 

Dari 515 lembaga penyiaran di Jawa Barat terdapat 216 karya yang masuk dalam KPID Jabar Award VIII 2015. Terdapat 72 nominator untuk radio dan televisi di Jawa Barat, dan kategori program anak-anak adalah pertama kali diadakan mulai tahun ini, sehingga ada penambahan menjadi 12 kategori yang diperebutkan.

Program “Tamyiz Radio” diusulkan K2 FM untuk ikut KPID Jabar Award 2015 mengingat mengandung unsur pendidikan agama tentang pembelajaran baca Al-Qur’an dengan metode Tamyiz kepada anak-anak.  Program tiap Jum’at pagi ini bekerja-sama dengan Ponpes Bayt Tamyiz dengan instruktur dari Ikatan Santri Tamyiz Indramayu (ISTAIN).

Kendati program ini tersendat-sendat dalam penayangan di radio, pimpinan K2 FM akan melaporkan hasil dari Bandung ini kepada Bidang Dikdas Dinas Pendidikan Indramayu dan Ponpes Bayt Tamyiz di Kecamatan Bangodua Kabupaten Indramayu.  Selain sesuai dengan visi Indramayu Remaja, program baca Qur’an dengan metode Tamyiz dinilai satu-satunya yang disiarkan oleh stasiun radio di Indramayu.

(sumber: www.k2911fm.com)






 

Permintaan Meningkat, Petani Indramayu Genjot Produksi Mangga Gajah

Petani Indramayu Jawa Barat terus berupaya genjot produksi mangga gajah karena permintaan pasar akan buah mangga varietas tersebut semakin meningkat.

Sutanto, Kabid Hortikultura Dinas Pertanian dan Peternakan mengatakan sejumlah kelompok petani mangga banyak yang datang menanyakan benih mangga gajah karena permintaan pasar semakin banyak untuk memenuhi kebutuhan makanan olahan.

Dia menuturkan mangga gajah rasanya hampir mirip dengan mangga cengkir yang tidak masa saat masih muda dan mangga gajah sangat cocok untuk makanan olahan seperti manisan.

“Hasil produksi petani banyak dikirim ke Jakarta untuk jenis mangga gajah dari Indramayu,” katanya, Senin (4/5/2015).

Sutanto mengungkapkan dari 31 kecamatan di Indramayu, sentra produksi mangga gajah ada di 10 kecamatan seperti di Jatibarang, Haurgeulis, Cikedung, Terisi, Kroya, Sliyeg, Gantar, Lohbener, Anjatan dan Cantigi.

“Kecamatan Haurgeulis penghasil mangga gajah terbanyak, dan jenis mangga unggulan lainnya seperti gedong gincu dan mangga cengkir,” ujarnya.

Sutanto menambahkan untuk Kecamatan Haurgeulis dengan luas hamparan seluas 81.746 ha mampu menghasilkan 74.346 kuintal mangga dari berbagai jenis (gedong gincu, cengkir dan mangga gajah).

(sumber: bandung.bisnis.com)







Senat FKIP Unwir Gelar Obras Bertajuk Kurikulum Pendidikan di Indonesia

Senat mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Wiralodra Indramayu, menggelar Obrolan Santai (Obras) yang berlangsung di halaman Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Wiralodra Indramayu Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Sabtu (10/01) malam.

Obras tersebut diikuti oleh seluruh mahasiswa FKIP Universitas Wiralodra Indramayu, dengan pembicara H. Nasori S. S., M. Pd. selaku Dekan FKIP UNWIR dan Suwardi, M. Pd. Kegiatan tersebut bertujuan membuka kepekaan mahasiswa FKIP sebagai calon pendidik di Indonesia.

Menurut Wanta, Ketua pelaksana kegiatan Obras mengatakan, kegiatan ini dilatarbelakangi persoalan kurikulum di Indonesia yang sering kali berubah-ubah. Ketidakpastian membuat mahasiswa FKIP dan khalayak bertanya-tanya dengan kurikulum di Indonesia.

“Walaupun di Kabupaten Indramayu sesaat melakukan pemberhentian sementara pelaksanaan kurtilas (kurikulum 2013) sebelum pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu memutuskan bahwa Indramayu tetap melaksanakan kurtilas, akan tetapi bagi kami maupun khalayak yang masih menyimpan pertanyaan besar ‘ada apa dengan kurikulum di Indonesia?’ ” tuturnya.

Dia menambahkan, bahwa kegiatan tersebut khususnya bertujuan untuk dapat mewujudkan visi dan misi FKIP UNWIR. “Agar mahasiswa FKIP dapat mewujudkan visi dan misi FKIP khususnya melalui kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan mengingat transformasi ilmu tidak didapatkan dalam perkuliahan,” tambahnya.

Senada dengan Linda Latuconsina salah satu peserta Obras menuturkan, bahwa melalui kegiatan tersebut ia mendapatkan banyak pengetahuan baru. “Apalagi kami sebagai calon pendidik harus memahami mengenai kurikulum dan tentunya yang ada di Indonesia,” pungkasnya.

(sumber: cirebontrust.com)



 

 

Unwir Siap Menjadi Universitas Negeri

Keseriusan Universitas Wiralodra (Unwir) untuk menjadi universitas negeri mendapatkan titik terang dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar). Unwir berpeluang menjadi salah satu dari 10 universitas yang akan dibangun Pemprov Jabar, dalam waktu dekat ini.

Asisten Daerah 3 Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra), Hadadi dalam kunjungannya ke Unwir, Selasa (24/3), mengatakan, terkait perguruan tinggi yang akan dinegerikan, pihaknya lebih memprioritaskan Unswagati, namun tak memungkiri juga Unwir sendiri dapat menggantikannya.

Penambahan universitas negeri di Jabar sendiri, menurutnya adalah upaya serius dari Pemprov Jabar. Mengingat, jumlah universitas negeri di Jabar masih kalah dibandingkan dengan provinsi lainnya.

"Pantura menjadi bidikan utama kita, kemarin sudah pantura barat diwakili Unsika Karawang, nah untuk timur tentunya kalau tidak Cirebon ya Indramayu," imbuhnya.

Ia memaparkan, adapun catatan yang harus dikuatkan sendiri yakni penambahan ruang kuliah hingga juga laboratorium baru untuk memantapkannya.

Rektor Unwir, Dr. Ujang Suratno, SH., MSi. berujar, pihaknya menyatakan optimis Unwir memperoleh status sebagai universitas negeri.

Dia mengatakan, pihaknya kini memiliki lahan seluas 14 hektar dan dalam waktu dekat juga akan diberikan hibah 7 hektar oleh Pemkab Indramayu menjadi 21 hektar. Tentu tinggal sedikit lagi untuk pemenuhan syarat negeri 30 hektar.

"Pemprov tinggal beri 16 hektar atau 9 hektar saja supaya menjadi 30 hektar sehingga tak perlu banyak menyedot anggaran," ungkapnya.

Di samping itu pun pihaknya kini sudah memiliki 15 prodi bahkan sudah berencana menambahnya menjadi 17 hingga 19 prodi di tahun ini. "Banyaknya prodi ini jelas sangat mendukung penegerian ini," ungkapnya.

Bahkan jika memang pihaknya dapat status negeri dan diberikan tanah 30 hektar, pihaknya akan membangun kampus di wilayah Jatibarang, di mana daerah tersebut masuk dalam aerocity. Sehingga tentunya untuk lebih me-nasional. "Bandara kan dekat juga, stasiun ada, pantura jelas, jalan tol juga dekat kan bisa lewat Jatitujuh dari Tukdana," ungkapnya.

(sumber: www.radarcirebon.com)

 

 

 

Manut Bisikan Nyi Dewi Ratu, Dayak Losarang Akhiri “Puasa Pemilu”

Komunitas Hindu-Budha Bumi Segandu atau yang lebih dikenal sebagai Dayak Losarang, mengakhiri “puasa pemilu”nya yang panjang. Di luar dugaan, komunitas yang bertempat di Desa Krimun, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu mengatakan, dukungan kepada pasangan calon bupati-wakil bupati Hj Anna Sophana- H Supendi (ANDI) dalam pilkada Desember 2015.

Takmad mengatakan, keluarga besar Dayak Losarang yang tersebar di sejumlah desa dan kecamatan di Indramayu akan mendukung paslon petahana. Perubahan sikap Takmad sempat mengejutkan anggotanya. Sebab selama ini setiap pemilihan umum mereka selalu netral.

Dukungan Dayak Losarang disampaikan langsung kepada calon wakil bupati Supendi yang berkunjung ke komunitas unik tersebut, pada Senin (13/9/2015). Supendi sendiri semula hanya ingin silaturahmi ke Ketua Dayak Losarang, Ki Takmad.

Diluar dugaan, Takmad menyambut dengan tangan terbuka. Supendi juga sempat berdialog dengan Ki Takmad dan anggotanya. Pada saat itulah, Ki Takmad mengatakan, mendukung paslon ANDI yang dinilai berhasil membawa kestabilan situasi di Indramayu.

Supendi juga mengaku, terkejut dengan pernyataan dukungan Takmad. Dia merasa sangat tersanjung dan akan memperhatikan nasib komunitas kecil yang meski dandanannya unik, tapi cara pergaulannya tetap berbaur dengan masyarakat umum.

Nyi Dewi Ratu, selama ini dipercaya sebagai pelindung dan pengayom komunitas yang anggotanya tersebar di Indramayu, Cirebon, Subang dan Karawang itu. Komunitas yang selalu telanjang dada dan hanya mengenakan celana warna hitam putih itu memang sangat menghormati wanita, anak perempuan dan istri.
Nyi Dewi Ratu, merupakan simbol dewi pelindung mereka. Ketiga kata yang digabungkan menjadi satu itu, yakni “Nyi”, “Dewi” dan “Ratu” merupakan panggilan untuk wanita yang memperoleh status sangat terhormat.

Takmad juga menyadari, komunitas yang diisi laki-laki itu memang tidak memiliki kartu identitas seperti kartu tanda penduduk. Karenanya, mereka tidak tercantum dalam daftar pemilih tetap maupun sementara.

(sumber: www.galamedianews.com)



Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Bahan Kumpulan Lomba Baca Puisi dan Lomba Baca Berita (LBSI) HIMBASI UNWIR INDRAMAYU"

Posting Komentar