Teks Cerita Fantasi: Pengertian, Ciri, Jenis, Struktur, Kaidah Kebahasaan, Langkah, dan Contohnya

 

Sumber: mizanstore.com


Teks Cerita Fantasi: Pengertian, Ciri, Jenis, Struktur, Kaidah Kebahasaan, Langkah, dan Contohnya

Pengertian Teks Cerita Fantasi

Teks cerita fantasi adalah sebuah karangan yang dibuat dengan daya imajinasi atau khayalan seseorang yang di dalamnya terdapat berbagai kisah. 

Fantasi terbagi menjadi dua:

    1.      Fantasi aktif yaitu fantasi yang dikendalikan oleh pikiran dan kemauan. Contoh: seorang perancang, pelukis, dan penulis.

     2.      Fantasi pasif yaitu fantasi yang tidak dikendalikan, jadi seolah-olah orang yang berfantasi hanya pasif sebagai wadah tanggapan-tanggapan. Contoh: melamun.

 

Ciri Umum Cerita Fantasi

      1.      Ada keajaiban/keanehan/kemisteriusan

Cerita mengungkapkan hal-hal supranatural/kemisteriusan, keghaiban yang tidak ditemui dalam dunia nyata.

      2.      Ide cerita

Ide cerita terbuka terhadap daya khayal penulis, tidak dibatasi oleh realitas atau kehidupan nyata.

      3.      Menggunakan berbagai latar (lintas ruang dan waktu)

Peristiwa yang dialami tokoh terjadi pada dua latar yaitu latar yang masih ada dalam kehidupan sehari-hari dan latar yang tidak tidak ada pada kehidupan sehari-hari.

      4.      Tokoh unik (memiliki kesaktian)

Tokoh dalam cerita fantasi bisa diberi watak dan ciri yang unik yang tidak ada dalam kehidupan sehari-hari.

      5.      Bersifat fiksi

Cerita fantasi bersifat fiktif (bukan kejadian nyata). Cerita fantasi bisa diilhami oleh latar nyata atau objek nyata dalam kehidupan tetapi diberi fantasi.

      6.      Bahasa

Penggunaan sinonim dengan emosi yang kuat dan variasi kata cukup menonjol. Bahasa yang digunakan variatif, ekspresif, dan menggunakan ragam percakapan (bukan bahasa formal).

 

Jenis Cerita Fantasi

Cerita Fantasi berdasarkan Kesesuaiannya dalam Kehidupan Nyata

      1.      Cerita Fantasi Total

Cerita fantasi  total yaitu semua yang terdapat pada cerita tidak terjadi dalam dunia nyata. Misalnya, cerita fantasi Nataga The Little Dragon karya Ugi Agustono itu total fantasi penulis. Jadi nama orang, nama objek, nama kota benar-benar rekaan pengarang.

      2.      Cerita Fantasi Irisan

Cerita fantasi irisan yaitu cerita fantasi yang mengungkapkan fantasi tetapi masih menggunakan nama-nama dalam kehidupan nyata, menggunakan nama tempat yang ada dalam dunia nyata, atau peristiwa pernah terjadi pada dunia nyata. Misalnya, cerita fantasi Anak Rembulan karya Djokolelono di mana menggunakan nama tempat yang ada di dalam dunia nyata.           

Cerita Fantasi berdasarkan Latar Cerita

      1.      Latar Waktu Sezaman

Latar waktu sezaman berarti latar yang digunakan satu masa (fantasi masa kini, fantasi masa lampau, atau fantasi masa yang akan datang/futuristik).

      2.      Latar Lintas Waktu

Latar lintas waktu berarti cerita fantasi menggunakan dua latar waktu yang berbeda (misalnya, masa kini dengan zaman prasejarah, masa kini dan 40 tahun mendatang/ futuristik).

 

Struktur Cerita Fantasi

      1.      Orientasi

Bagian ini berisi pengenalan tokoh, latar, watak tokoh, dan konflik.

      2.      Komplikasi

Berisi hubungan sebab akibat sehingga muncul masalah hingga masalah itu memuncak.

      3.      Resolusi

Berisi penyelesaian masalah dari konflik yang terjadi.

 

Kaidah Kebahasaan Cerita Fantasi

    1.      Penggunaan kata ganti dan nama orang sebagai sudut pandang penceritaan. Misalnya: aku, mereka, dia, Erza, Doni.

(Contoh: Erza menghempaskan tubuhnya pada meja kontrol laboratorium dengan kesal.

      2.      Penggunaan kata yang mencerap pancaindra untuk deskripsi latar (tempat, waktu, suasana).

a.       Deskipsi latar tempat (Misalnya: Tiga rumah bergaya kerucut menyambut mataku.)

b.      Deskripsi latar suasana (Misalnya: Setetes air mata pun jatuh dari wajah Sang Ratu.)

c.       Deskripsi latar waktu (Misalnya: Tengah malam tak ada bintang di langit itu.)

      3.      Menggunakan pilihan kata dengan makna kias dan makna khusus.

(Contoh: Alien itu berhidung mancung. Dengan hidungnya yang menjulang ia mengendus sekeliling.)

     4.      kata sambung penanda urutan waktu. Misalnya: setelah itu, kemudian, sementara itu, bersamaan dengan itu, tiba-tiba, ketika, sebelum, akhirnya, dan sebagainya.

(Contoh: Setelah buku terbuka aku terseret pada masa lampau.)

      5.      Penggunaan kata/ungkapan keterkejutan. Penggunaan kata/ungkapan keterkejutan berfungsi untuk menggerakkan cerita (memulai masalah).

(Contoh: Tiba-tiba seorang alien yang berukuran lebih besar datang.)

      6.      Penggunaan dialog/kalimat langsung dalam cerita.

(Contoh: “Raksasa itu mengejar kita!” teriak Fona kalang kabut.)

 

Langkah Menulis Cerita Fantasi

      1.       Menemukan ide penulisan.

Menemukan ide dengan mengamati objek nyata lalu diberi imajinasi.

      2.       Penggalian ide cerita fantasi dari membaca.

Ide cerita fantasi juga dapat diperoleh melalui membaca buku pengetahuan/buku ilmiah tentang ruang angkasa, hewan langka, biografi tokoh, dan seterusnya.

      3.       Membuat rangkaian peristiwa.

Dari ide yang sudah kamu temukan, buatlah rangkaian peristiwa sehingga tercipta cerita fantasi yang unik.

      4.       Mengembangkan cerita fantasi.

Dari deretan peristiwa yang sudah dirancang kemudian dikembangkan watak tokoh, latar, dialog antartokoh sehingga menjadi cerita secara utuh.

 

Contoh Cerita Fantasi beserta Strukturnya

 

Belajar dengan Gajah Mada

Orientasi

Minggu pagi yang cerah Ardi, Handi, dan Dani berada di Candi Trowulan. Mereka merupakan siswa pilihan dari sebuah SMP yang sedang melakukan tugas pengamatan untuk karya ilmiah remaja. Di tengah keramaian orang yang sedang berwisata, mereka sibuk menyelesaikan laporannya.

 

Komplikasi

“Tolooong,“ tiba-tiba terdengar suara Handi berteriak minta tolong. Dani dan Ardi yang berada tidak jauh dari tempat itu segera berlari menghampiri. Betapa kagetnya mereka berdua melihat Handi berada di sebuah lubang dan hanya kelihatan tangannya. Dengan reflek Ardi dan Dani menarik berusaha menolong Handi. Tapi “Aaahh...! terdengar teriakan keras dan mereka bertiga terseret masuk ke lubang itu.

“Dimana kita??” Ardi bertanya sambil menatap tembok sekelilingnya yang memancarkan kemilau keemasan.

“Tempat apa ini?” Handi dan Dani bertanya hampir bersamaan.

Tiba-tiba, di hadapan mereka, muncul laki-laki bertubuh kekar.

“Kalian bertiga saya panggil untuk menemui leluhurmu!” laki-laki tegap itu berujar dengan penuh wibawa. Ketiga anak itu terbelalak.

“Sii aa .. pa Bapak?” sambil gemetar Handi memberanikan diri untuk bertanya.

“Aku yang berjanji tak akan makan buah palapa sebelum Nusantara bersatu,” jawab laki-laki itu dengan mata tajam menatap ke arah tiga anak yang masih ketakutan itu.

“Gaajah Maada ...!” suara ketiganya seperti tercekat.

“Ya benar akulah Gajah Mada yang sejak muda berusaha keras berlatih untuk menjadi orang berguna,” suara laki-laki itu dengan sangat berwibawa.

“Apa yang sudah kamu lakukan untuk menyiapkan dirimu agar menjadi orang berguna,” mata laki-laki itu lekat menatap Handi. Kemudian dia beralih memegang bahu Ardi dan Dani.

“Saya berusaha menjadi juara kelas dengan belajar tiap hari,” Ardi menjawab agak terbata-bata.

“Saya belajar tiap malam sehingga saya selalu rangking satu di sekolah,” Handi menyahut.

“Saya les semua mata pelajaran sehingga selalu mendapat prestasi Matematika tertinggi di kelasku,” Dani menimpali jawaban teman-temannya.

“Belum cukup, kalian semua harus menambahkan jawaban lagi dengan benar untuk dapat dikembalikan ke tempat semula,” laki-laki itu semakin mendekat. Ketiga anak itu berpikir keras untuk mengungkapkan hal terbaik apa yang telah diperbuat selama ini. Setelah satu jam berpikir keras Handi membuka pembicaraan.

“Saya selalu berusaha untuk tidak terlambat datang ke sekolah dan menyelesaikan tugas tepat waktu,” Handi memulai mengajukan ide.

“Saya berusaha bekerja keras dan tidak mencontek waktu ujian,” kata-kata Ardi meluncur deras.

“Saya mendengarkan teman yang berbeda pendapat dan meresponnya dengan santun,” Dani bertutur dengan lancar.

 

Resolusi

Selesai Dani menyelesaikan kalimatnya, terdengar dentuman keras. Buuuum...! Seakan ada yang mengangkat mereka bertiga tiba-tiba sudah kembali berada di area Candi Trowulan tempat mereka melakukan pengamatan. Ketiganya mengusap mata. Seakan tidak percaya mereka saling berangkulan.

“Benar kata Gajah Mada tadi...” Handi berucap lirih.

“Iya kita tidak cukup hanya hanya dengan pintar” Ardi berkata hampir tak terdengar.

“Ya kita harus memiliki perilaku yang baik...” Dani berteriak lantang sambil menyeret kedua temannya menuju area candi yang harus diamati. Mereka bertiga bertekad menyelesaikan tugasnya tepat waktu. Seperti biasanya mereka bekerja keras untuk menghasilkan sebuah karya.

 

Sumber:

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2017. Buku Siswa Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Teks Cerita Fantasi: Pengertian, Ciri, Jenis, Struktur, Kaidah Kebahasaan, Langkah, dan Contohnya"

Posting Komentar