Sinopsis Atheis karya Achdiat K. Miharja



Sinopsis Atheis karya Achdiat K. Miharja - Assalamu’alaikum… selamat sore buat teman-teman semua. Pada kesempatan ini aku ingin berbagi sedikit tentang sinopsis Atheis karya Achdiat K. Miharja. Langsung saja ya….

Atheis adalah roman psikologis karya sastrawan angkatan Pujangga Baru. Roman ini hasil karya dari Achdiat K. Miharja, yang diterbitkan oleh Balai Pustaka tahun1949.

Tema Cerita                : Cerita tentang bagaimana kehidupan agama seseorang yang penangkapan agamanya selalu setengah-setengah, baik karena pendidikan agamanya yang lemah maupun pengaruh kehidupan modern yang melingkupi sebuah kota besar.

Setting Cerita              : Cerita ini berlatar belakang daerah Pasundan, baik itu kehidupan agama masyarakatnya, adat istiadatnya, maupun kehidupan sosial masyarakatnya.

Tokoh-tokohnya         : 1. Hasan; seorang pemuda berpendidikan, yang awalnya begitu lekat dengan kehidupan agama karena memang didikan agama yang baik dari kedua orang tuanya. Namun dalam perkembangannya, setibanya di kota Bandung, kehidupan Hasan mulai berubah menjadi orang yang setengah-setengah terhadap agamanya.
2. Rusli; seorang pemuda teman Hasan yang telah sangat terpengaruh oleh kehidupan kota besar. Dan dia inilah yang mempengaruhi kehidupan Hasan.
3. Orang Tua Hasan; adalah orang tua yang sangat taat beragama, yang dengan tekun mendidik Hasan terhadap pelajaran-pelajaran agama.
4. Rukmini; adalah seorang perawan yan dijatuhcintai oleh Hasan, namun Rukmini kemudian menjadi istri seorang saudagar di Jakarta.
5. Kartini; seorang perempuan modern, yang selanjutnya jadi kekasih Hasan.
6. Anwar; seorang pemuda anarkis, yang begitu mempengaruhi kehidupan Hasan.


Ringkasan Cerita:
Sebelum Hasan pindah ke Bandung untuk meneruskan sekolahnya ke Mulo, adalah sorang pemuda yang sangat taat terhadap agama. Hal ini memang begitulah di daerahnya, yaitu daerah Panyeredan, dimana kehidupan agama Islam itu begitu kental. Kedua orang tuanya merupakan orang tua pemeluk Islam ortodok dan ikut dalam suatu kelompok tarekat agama tertentu.

Selam di Mulo, Hasan berpacaran dengan seorang perawan yang bernama Rukmini, teman sekolahnya di Mulo itu. Namun cinta mereka harus putus di tengah jalan, sebab Rukmini kemudian harus menerima lamaran seorang saudagar kaya dari Jakarta, karena begitulah permintaan orang tuanya. Akibat kegagalan cintanya dengan Rukmini itu, Hasan sangat frustasi. Untuk melupakan Rukmini, Hasan masuk ke suatu aliran tarekat agama yang juga dianut oleh orang tuanya.

Namun begitu, kehidupan agama Hasan masih saja tetap kuat, sholatnya masih tekun. Pikiran dan hatinya mulai goyah, ketika munculnya Rusli, seorang bekas teman kecilnya, yang juga waktu itu membawa seorang perempuan yang sudah janda dan hidupnya sangat modern. Rupanya Hasan jatuh cinta sama janda itu, hal itu disebabkan karena wajah Kartini sangat mirip dengan Rukmini, pacar lamanya itu.

Pada awalnya,  karena Hasan adalah seorang yang taat beragama, dia tergugah hendak meluruskan kehidupan teman-temannya yang mulia tak beragama itu. Rusli dan Rukmini beberapa kali dia nasihati dan diberi khotbah agama biar sadar, namun karena Rusli itu termasuk orang yang pintar berbicara dan memang ilmunya luas, Hasan lama kelamaan malah terbalik, malah dia yang mulai terpengaruh pada pikiran-pikiran Rusli maupun Kartini. Keimanan Hasan makin lama makin lemah akibat kedekatannya dengan kedua orang itu. Semakin tambah lemah sinar keimanan Hasan, yaitu ketika Rusli memperkenalkan seorang pemuda anarkis tulen yang bernama Anwar. Karena imannya sudah lemah, serta pikiran-pikiran Anwar dan teman-teman anarkisnya sudah demikian merasuk ke dalam tubuh si Hasan, Hasan pada tahap-tahap berikutnya malah sanggup melawan ayahnya.

Kedekatannya dengan janda Kartini yang bebas itu, kemudian membawa mereka pada pernikahan yang dilakukan secara bebas pula. Namun kehidupan keluarga Hasan dan Kartini ini tidak bahagia dan sekaligus tidak berlangsung lama, sebab baik Hasan maupun Kartini sama-sama manusia modern dan selalu hendak bebas. Kartini yang bebas selalu bergaul dengan bebas kepada siapa saja, termasuk kepada Anwar. Malah menurut analisa Hasan, antara Anwar dan Kartini istrinya itu sudah terjadi hubungan gelap.

Akibat keruwetan rumah tangganya itu, malah berakibat baik terhadap Hasan. Kesadarannya akan dosa, baik terhadap Tuhan maupun terhadap orang tuanya, mulai bangkit lagi. Akhirnya Hasan memutuskan untuk meninggalkan teman-temannya yang sesat itu. Dia memutuskan cerai terhadap Kartini. Setelah cerai dengan Kartini, Hasan kembali ke kampungnya, dimana dia hendak memohon ampun atas kesalahan yang dia perbuat terhadap kedua orang tuanya. Namun sayang, ayahnya menolak permintaan maafnya itu sampai ayahnya meninggal dunia.

Hati Hasan begitu hancur mendapat kenyataan itu, dia sedih karena disaat-saat ayahnya sudah hampir menghembuskan napas terakhir, tapi ayahnya tetap saja tak mau memaafkannya. Di atas segala keputusasaannya itu, hasan mencari sumber utama mengapa dia sampai terjadi demikian. Setelah dipikir-pikir, ternyata menurut pikiran Hasan, bahwa penyebab semuanya itu adalah Anwar, maka dengan nafsu dia hendak mencari Anwar. Malam-malam, tanpa menghiraukan keadaan sekelilingnya, Hasan mencari Anwar dengan segala dendam dan demikian membara. Padahal waktu itu keadaan di luar sedang bahaya, bunyi sirine tanda bahaya meraung-raung, namun Hasan tak peduli, dia terus berjalan mencari Anwar. Sebelum ketemu yang dia cari, Hasan tiba-tiba merasa ada sesuatu yang menembus tubuhnya. Hasan terkapar di jalan, di atas aspal sambil berlumuran darah. Sebelum meninggal Hasan masih sempat mengucapkan Allahu Akbar!

Sumber: K. Miharja, Achdiat. Atheis. Jakarta. Balai Pustaka. 1949.  

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Sinopsis Atheis karya Achdiat K. Miharja"

Posting Komentar