Sejarah Desa Brondong


Sejarah Desa Brondong - Sejarah Desa brondong, Kecamatan Pasekan, Kabupaten Indramayu erat kaitannya dengan berdirinya Kabupaten Indramayu. Hal ini karena desa Brondong dulunya merupakan wilayah Desa Pabean Udik Kecamatan Indramayu. 

Nama desa Brondong muncul ketika pada masa penjajahan tentara sekutu, yang waktu itu konon katanya, membakar lahan sawah masyarakat dengan cara menembakan senapan ke sawah, akhirnya sawah yang kering pun terbakar habis. Dengan bahasa lain yang mungkin lebih familiar adalah “dibrondong” peluru. 

Padan zaman peperangan itu, ada salah seorang pahlawan yang cenderung selalu dalam pengejaran Belanda, masuk ke desa brondong, sampai kemudian dia pun tertangkap dan terbunuh di desa ini. Kemudian jasadnya dimakamkan di desa Brondong. Yang kemudian makam ini dikenal dengan sebutan Ki Buyut Nyata. Dan konon katanya, setiap pengunjung yang berdoa meminta sesuatu di makam tersebut, kebanyakan terwujud, maka kemudian orang-orang yang merasa diuntungkan oleh makam itu, mereka memberi nama makam itu dengan nama Ki Buyut Nyata. 

Tempat bersejarah Ki Buyut Nyata terletak di desa Brondong blok Bondol, terdapat situs makam Ki Buyut Nyata, peninggalan hanya sebuah makam. Dicatat dalam Sejarah/Babad Ki Buyut Nyata.Kondisi situs dan tempat bersejarah, dirawat warga dan situs ini masih sepenuhnya dalam perawatan masyarakat dan diaktualisasikan tiap tahun, seperti dilakukan agenda rutin seperti sedekah bumi dan mapag sri. 

Namun masyarakat desa brondong, lebih mengenal lagi dengan tokoh pejuang dahulu, jauh sebelum terjadinya perang dengan tentara sekutu, tokoh pejuang itu terkenal dengan sebutan nama Ki Joko Dolog. Dia memiliki jasa tentang babat alas atau pembuatan lahan untuk masyarakat, salah satunya adalah desa Brondong tersebut, yang konon katanya, nama desa brondong ini, dulunya adalah desa Pabean Udik dan sekarang dimekarkan dari desa tersebut, berganti nama desa, yakni desa Brondong. Tempat atau makam Ki Joko Dolog ini, terdapat di tetangga desa Brondong, yakni desa Pabean Udik. 

Para Peziarah makam Ki Joko Dolog lebih banyak dibanding dengan makam Ki Buyut Nyata, peziarah datang dari berbagai desa dan lintas Kecamatan. 

Secara geografis, desa Brondong  terletak di Daerah Kawasan Indramayu. Ia merupakan salah satu Desa yang berada di wilayah Kecamatan Pasekan Kabupaten Indramayu. Desa ini memiliki luas Wilayah 557, 345 Ha., dengan pemetaan wilayah sebagai berikut : lahan pemukiman 54,308 Ha, pesawahan 499, 095 Ha, dan pekuburan 0,987 Ha. 

Luas dan batas wilayah Desa Brondong, Luas Wilayah sekitar 985,7 Ha dengan batas wilayah di bagian utara Desa Brondong yaitu Desa Pabean Ilir, Selatan Desa Pabean Udik, Barat Desa Pasekan dan dibagian Timur terdapat Laut Jawa dengan kondisi geografis, ketinggian dari permukaan laut sekitar +2 M,dpl, banyaknya curah hujan 111,2 Mm, Topografi (Daratan Rendah 1), dan suhu udara Desa Brondong Rata rata  229˚C - 32˚ C.

Orbitasi (Jarak terdekat dari pusat Pemerintah Desa) yaitu jarak dari Desa Brondong ke Pusat Pemerintah Kecamatan sekitar 1 Km, Jarak Ke Pusat Pemerintahan Kabupaten 2 Km, Jarak Ke Pusat Pemerintahan Provinsi 185 Km, dan Jarak Ke Ibu Kota (Jakarta ) 205 Km. 

Pertanahan Desa Brondong ,Status Tanah Khas Desa  tanah bengkok 32,0 Ha, tanah titi sara 7,2 Ha, tanah pangonan 16,0 Ha, tanah Desa ( Kantor Kuwu ) 0,2 Ha, Peruntukan Pertanahan Desa Brondong jalan 6,0 Ha, sawah dan ladang 335,7 Ha, bangunan umum 1,0 Ha, empang/ tambak 600,9 Ha, perumahan penduduk 39,6 Ha, jalur hijau tidak ada, pekuburan 2,5 Ha jadi Jumlah keseluruhan yaitu 985,7 Ha. 

Pemilikan lahan pertanian, rumah tangga memiliki tanah pertanian 486 KK, tidak memiliki 13336 KK, memiliki kurang dari 1 Ha ada 367 KK, memiliki 0,5 – 1,0 Ha ada 81 KK, memiliki lebih dari 1,0 Ha yaitu 38 KK, jumlah rumah tangga petani (RPT) 1.812 KK, Tanah sawah antara lain irigasi teknis berjumlah 335,7 Ha dan Tegalan atau Empang 600,9 Ha, sedangkan yang lainnya belum ada di Desa Brondong. 

Jumlah penduduk di Desa Brondong, menurut jenis kelamin ada 3.085 jiwa, antara lain laki-laki berjumlah 3.074 jiwa dan perempuan berjumlah 6.155 jiwa, jumlah kepala keluarga ada 1.812 kk, kewarganegaraan indonesia laki-laki ada 3.085 orang dan perempuan ada 3.074 orang sedangkan kewarganegaraan asing belum ada di desa brondong. 

Jumlah menurut agama atau kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa antara lain ada agama islam dengan jumlah 6.159 Ha sedangkan agama kristen, khatolik, hindu, budha, dan penganut kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa belum terdapat di desa brondong. 

Jumlah penduduk menurut usia antara lain menurut kelompok pendidikan yaitu 0 sampai 4 tahun ada 378 orang, 5 sampai 9 tahun ada 593 orang, 10 sampai 14 tahun ada 574 orang, 15 sampai 19 tahun ada 681 orang dan umur 19 tahun ke atas ada 3.937 orang jadi jumlah keseluruhan ada 6.159 orang. Kelompok tenaga kerja penduduk usia 15  sampai 60 tahun 3.100 orang, ibu rumah tangga ada 1.630 orang, penduduk masih sekolah ada 927 orang dan tenaga kerja berjumlah 1.468 orang. 

Jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan umum di desa brondong yaitu belum lulus dan belum sekolah sekitar 1.255 orang, usia 7 sampai 45 tahun tidak pernah sekolah ada 157 orang, pernah sekolah SD tidak tamat sekitar 1.957 orang, tamatan SD ada 1.413 orang, tamatan SLTP ada 912 orang , tamatan SLTA ada 275 orang, Lulusan D1 sekitar 64 orang, lulusan D2 sekitar 59 orang, lulusan D3 sekitar 19 orang, lulusan S1 sekitar 34 orang, lulusan S2 ada 5 orang dan belum ada lulusan S3 di desa brondong. 

Jumlah penduduk menurut mata pencaharian anatara lain dari sektor pertanian ada 575 orang, buruh tani atau tambak sekitar 814 orang, pegawai negeri sekitar 17 orang, pedagang sekitar 98 orang, peternak sekitar 4 orang, buru swasta sekitar 607 orang dan dari sektor montir ada 5 orang. 

Prasarana dan sarana di desa brondong mencangkup dua sarana yaitu prasarana transportasi darat dan prasarana irigasi, jumlah wajib pajak masyarakat di desa brondong sekitar 2,177 Wp, dengan target penerimaan PBB sekitar 86.485.566.00, penerimaan PBB sampai dengan bulan desember tahun 2014 sekitar 42.799.939.00 dan realisasi penerimaan tahunan sekitar 42.799.939.00.

Dilihat dari sejarah kepemimpinan, desa Brondong dari periode-periode dipimpin oleh kuwu-kuwu sebagai berikut:
KUWU SUPARDI                         Tidak Diketahui Awalnya s.d. 1975
KUWU MAJID                              1979 s.d. 1985
KUWU PINGUN                           1985 s.d. 1987
KUWU ROKMAN                         1997 s.d. 2009
KUWU SURTIKA                         2009 s.d. 2015
KUWU ROKMAN                         2015 s.d. Sekarang  

Top of Form
Bottom of Form
Top of Form
Bottom of Form

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Sejarah Desa Brondong"

Posting Komentar