Sinopsis Novel Jepun Negerinya Hiroko Karya Nh. Dini

 


Sinopsis Novel Jepun Negerinya Hiroko Karya Nh. Dini - Selamat siang, selamat berjumpa lagi dengan blog MJ Brigaseli. Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi synopsis novel Jepun Negerinya Hiroko karya Nh. Dini yang diterbitkan oleh PT Gramedia Pustaka Utama pada tahun 2000.

Dini adalah seorang pramugari keturunan  Jawa yang telah cukup lama mengenal dan menjalin hubungan dengan diplomat Prancis, Yves Coffin, Laki-laki dengan latar belakang budaya yang berbeda dengannya. Dini mengenal Yves sudah satu tahun dan baru mereka memutuskan untuk menikah.

Sebelum menjadi istri seorang diplomat Prancis, Dini diwajibkan melewati beberapa wawancara. Ketika Dini memenuhi panggilan dari kedutaan Prancis, dia ditanya banyak hal secara bergiliran oleh Tuan Duta Besar, Konsul, dan Atase Kebudayaan. Pertanyaan-Pertanyaan mereka tidak terlalu sulit, lebih ke perkenalan dan perbincangan mengenai dirinya, seperti dia sedang melamar suatu pekerjaan.

Pada hari yang ditentukan, Dini berangkat ke Jepang menyusul Yves, calon suaminya tersebut. Namun sebelum ke Jepang, Yves menyuruh Dini singgah dulu di Hongkong untuk membeli beberapa baju hangat untuk dipakai di Jepang, karena di Jepang masih musim dingin dan sering hujan.

Setelah dua malam berada di Hongkong, Dini akhirnya berangkat menggunakan pesawat Japan Airlines ke Osaka. Pada tanggal 9 Juni  di Konsulat Prancis, Tuan Konsul Jenderal menikahkan Yves dan Dini. Setelah menikah, mereka tinggal di sebuah rumah sederhana khas Jepang, yang terletak di kawasan Ikuta, kebetulan tidak jauh dari konsulat Prancis. Sebuah daerah berupa kaki perbukitan yang seolah-olah memagari kota Kobe di sebelah timur. Suasana demikian mengingatkannya kepada Semarang, karena kota kelahirannya itu juga sebuah pelabuhan, sedangkan di selatannya terdapat daerah Candi yang diteruskan dengan bukit-bukit anakan menyambung ke Boja, Gunungpati, Ungaran.

Dahulu Dini mengenal sosok Yves yang begitu baik hati, perhatian, dan penuh kasih sayang. Namun kini mulai nampak bagaimana Yves sebenarnya ketika telah resmi menjadi suaminya. Perlahan-lahan sikapnya menjadi berubah. Dini semakin tahu sifat asli suaminya yang belum dia ketahui saat masa berpacaran. Yves memang sangat mencintai Dini, tapi beberapa sifat dan sikapnya kurang berkenan di hati Dini.

Yves adalah orang yang sangat perhitungan atau pelit walaupun kepada istrinya sendiri, senang mementingkan dirinya sendiri, keras kepala, tidak suka orang lain membantah ucapannya, dan terkadang bersikap kasar kepada pembantunya sendiri. Namun hal itu sangat berbeda ketika dia sedang bersama para tamu ataupun kolega-koleganya, dia dapat bertingkah sangat manis sehingga semua orang memujinya. Yves juga terkadang lebih percaya orang lain  daripada istrinya sendiri. Karena sikapnya yang kasar itulah keluarga ini sering bergonta-ganti pembantu, karena pembantunya tidak kuat terhadap sikap majikannya.

Keadaan ini membuat Dini sering merasa kesal terhadap sikap suaminya yang demikian, apalagi dia sedang mengandung buah cinta mereka. Akhirnya dia hanya bisa bersabar sembari menyebut nama Tuhannya. Cekcok-cekcok dalam rumah tangga Dini dan Yves sering terjadi. Tetapi Dini percaya Yves adalah orang baik dan dermawan. Yves juga sering mengajak Dini keliling Jepang, menikmati keindahan negara sakura tersebut.

Ketika pernikahan Yves dan Dini menginjak usia setahun, lahirlah seorang bayi yang cantik jelita dan diberi nama Marie-Claire Lintang. Untungnya ketika bayi itu lahir keluarga ini sudah memiliki pembantu yang sangat cocok dengan Dini yang bernama Hiroko. Dia adalah gadis Jepang asli yang sangat manis dan masih muda. Semenjak Dini mengandung, mereka semakin bersahabat dengan dekat. Sering juga Hiroko membelikan sesuatu kepada sahabatnya ini, karena ia tahu bahwa suaminya sangat perhitungan tentang masalah keuangan, bahkan untuk menyenangkan hati istrinya sendiri.

Lintang tumbuh menjadi putri kecil yang manis, cantik, dan ceria. Bahkan para sahabat-sahabat Dini lainnya yang juga istri dari anggota diplomat begitu senang padanya. Beberapa sahabatnya juga mengetahui bahwa suaminya itu pelit, sehingga mereka tak sampai hati melihat mengapa tuan wakil konsul yang bercukupan materi bisa seperti itu. Mereka pun sering memberikan sesuatu untuk Dini maupun untuk bayi Lintang, entah itu uang, susu formula bayi, ataupun barang lainnya. Dini mempunyai sifat yang selalu berperasangka baik terhadap orang, terutama terhadap suaminya. Dia juga mudah akrab kepada orang yang baru Ia kenal, makanya dia memiliki banyak teman di Jepang dari kalangan pejabat-pejabat sampai pengusaha yang ada di sana.

Suatu ketika Yves marah-marah kepada Hiroko karena hal sepele, sampai mengucapkan kata yang melukai gadis itu. Besoknya, Hiroko pamit untuk pergi dari rumah itu. Dini memberikan sebuah kalung sebagai kenang-kenangan dan beberapa lembar uang Yen. Dini sangat menyesalkan perbuatan suaminya yang demikian itu. Namun seperti biasa, Yves tidak begitu mempedulikan ucapan istrinya. Ketika keluarga ini tidak memiliki pembantu, Yves termasuk suami yang rajin membantu pekerjaan istrinya. Hal itu karena Yves terbiasa hidup sendiri dan mengurusi kebutuhannya sendiri.

Sudah hampir dua tahun mereka tinggal di Jepang. Sebentar lagi mereka akan meninggalkan Negeri Matahari Terbit. Mereka mengadakan acara perpisahan berupa perjamuan makan malam. Sebenarnya sangat sering sekali diadakan acara perjamuan makan bersama, begitu pula dengan Yves, dia sering mengundang para tamu dari negara Prancis atau Jepang, kolega, atau temannya untuk menikmati perjamuan makan di rumahnya. Hanya saja saat ini acaranya lebih ksusus, mewah, dan besar. Banyak minuman berakohol disuguhkan, tetapi Dini tak menyentuhnya sedikitpun, walaupun banyak di antara perempuan-perempuan lain atau istri anggota diplomat minum minuman itu. Acara itu berlangsung meriah dan mewah, hingga lewat pukul dua belas malam mereka baru pulang ke rumah.

Yves dan Dini mengunjungi Hongkong dan Kamboja terlebih dahulu sebelum terbang pulang ke Indonesia. Di Hongkong, mereka tinggal beberapa hari untuk berlibur sambil menikmati keindahan Hongkong. Di Kamboja, mereka melakukan kunjungan kunjungan ke Angkor Vat, Angkor Thom, dan Bayon yang sangat menakjubkan. Seperti biasa, Yves banyak mengabadikan keajaiban dunia tersebut dengan kameranya.

Setibanya di Indonesia, keluarga kecil ini disambut hangat oleh keluarga dari pihak Dini. banyak yang mengagumi dan memuji mereka. Kecantikan si kecil Lintang juga bayak memikat hati keluarganya. Yves juga dapat menjaga sikap, bahkan sangat sopan sekali ke mertuanya, dengan mencium tangan mertuanya.

Keluarga kecil ini sangat dibangga-banggakan oleh keluarga yang ada di Indonesia ini. Namun, ibu Dini dan pamannya mengetahui tentang perangai Yves yang sebenarnya. Dengan isyarat yang juga dipahami oleh Dini, dia tahu bahwa kedua orang itu menyuruhnya untuk senantiasa bersabar menghadapi sikap suaminya yang seperti itu.

Itulah tadi sinopsis novel Jepun Negerinya Hiroko karya Nh. Dini. Semoga bisa bermanfaat dan menghibur pembaca semuanya.


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Sinopsis Novel Jepun Negerinya Hiroko Karya Nh. Dini"

Posting Komentar