Sinopsis Novel Orang-Orang Proyek Karya Ahmad Tohari

 


Sinopsis Novel Orang-Orang Proyek  Karya Ahmad Tohari - Selamat siang, selamat berjumpa lagi dengan blog MJ Brigaseli. Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi sinopsis novel Orang-Orang Proyek karya Ahmad Tohari yang diterbitkan oleh Penerbit Jendela pada tahun 2002.

Novel ini mengisahkan kehidupan orang-orang yang terlibat dalam proyek pembangunan. Kabul, seorang insinyur yang bertanggung jawab atas proyek besar yaitu pembangunan jembatan di sungai Cibawor. Kabul merupakan lulusan perguruan tinggi dengan gelar insinyur yang selalu berusaha menerapkan ilmunya dengan sebaik-baiknya dan memiliki idealisme yang sangat tinggi sebagai seorang insinyur. Akan tetapi, dia harus menghadapi tantangan dalam proyek tersebut ketika harus menghadapi pihak-pihak yang ingin memperoleh dana proyek untuk kepentingan lain di luar proyek, terutama dari partai golongan penguasa. Hal ini memaksa Kabul untuk mempertaruhkan idealismenya sebagai seorang insinyur selama proses pengerjaan proyek.

Ketika Kabul bertemu dengan Pak Tarya, seorang pemancing tua, mereka berdua mulai akrab. Pak Tarya adalah seorang pensiunan pegawai Kantor Penerangan yang gemar memancing dan pernah menjadi wartawan di Jakarta. Selama perkenalan mereka, Kabul dan Pak Tarya sering berbicara tentang kehidupan masing-masing, bahkan Kabul kerap menceritakan tentang kecurangan-kecurangan yang terjadi dalam proyek pembangunan yang pernah ia kerjakan.

Kabul memiliki seorang karyawan bernama Wati yang bekerja sebagai penulis di kantornya. Kedekatan mereka semakin terjalin karena sering bertemu dan berbicara tentang kehidupan mereka. Namun, Wati memiliki pacar bernama Yos dan mulai merasa tertarik pada Kabul secara diam-diam. Hubungan Kabul dan Wati menjadi bahan obrolan di sekitar proyek, bahkan Mak Sumeh, seorang penjual makanan Tegal, berusaha menyatukan mereka. Kabul tetap menjaga etika karena mengetahui bahwa Wati sudah mempunyai pacar.

Basar, teman Kabul, menyarankan agar Kabul menjaga jarak dengan Wati. Namun, perilaku Kabul yang kurang memperhatikan Wati membuatnya dilema dan jatuh sakit. Akhirnya Wati memutuskan untuk berpisah dengan Yos karena merasa dilema. Yos masih kuliah, sedangkan Wati sudah bekerja dan menuntut Yos untuk segera menikahinya. Namun, Yos memilih untuk putus karena lebih memilih fokus pada kuliahnya dan mendengar nasihat dari teman dan ibunya.

Kabul merasakan konflik batin karena tugasnya untuk membangun jembatan tidak hanya dituntut untuk berkualitas tinggi, tetapi juga harus bisa digunakan dalam kampanye partai penguasa, yaitu Golongan Lestari Menang (GLM). Selain itu, dana proyek banyak digunakan oleh pihak-pihak GLM. Dengan sumber dana yang terbatas, Kabul melakukan segala cara agar proyeknya dapat menghasilkan jembatan yang berkualitas tinggi.

Kegiatan proyek yang dikelola oleh Kabul menghadapi hambatan tidak hanya dari golongan penguasa, tetapi juga dari pekerja proyek, terutama mandor proyek. Mereka melakukan tindakan korupsi pada bahan-bahan material proyek demi mendapatkan keuntungan lebih. Kabul juga harus berpikir keras ketika panitia renovasi masjid meminta sumbangan pada proyeknya. Renovasi masjid tersebut pada dasarnya hanya dimaksudkan untuk ditampilkan pada kampanye partai GLM. Basar, kepala desa, bahkan tidak bisa berbuat apa-apa karena secara birokratis dia sudah termasuk dalam daftar GLM. Namun, jiwa idealisme Basar masih tersisa dan tidak sepenuhnya mendukung GLM, bahkan dalam pemilihan umum dia termasuk dalam golongan putih (golput).

Kabul mengalami konflik batin yang memuncak ketika atasannya, Dalkijo, meminta agar ia menggunakan besi bekas sebagai kerangka lantai jembatan karena dana proyek yang sangat terbatas. Namun, Kabul menolak karena ia sadar bahwa jika bahan bekas tersebut digunakan, maka jembatan akan mudah rusak bahkan bisa jebol. Kabul memilih untuk memihak pada kejujuran dan idealismenya yang tinggi. Ia sudah memutuskan untuk mundur dari proyek tersebut. Kabul akhirnya memutuskan untuk keluar dari proyek tersebut dan hanya merasa bertanggung jawab atas kerja awalnya. Meskipun Dalkijo marah dan mengancam akan melaporkannya karena dianggap tidak ramah lingkungan, Kabul tetap teguh pada keputusannya untuk keluar dari proyek tersebut dan tidak terpengaruh oleh ancaman tersebut.

Proyek pembangunan jembatan Cibawor tetap dilanjutkan meskipun menggunakan bahan material bekas yang ditemukan. Setelah jembatan selesai dibangun, jembatan tersebut digunakan sebagai jalur kampanye oleh partai penguasa GLM. Jembatan belum sepenuhnya kuat untuk digunakan, sehingga banyak yang khawatir termasuk Kabul, bahwa jembatan tersebut akan jebol jika digunakan oleh kendaraan berat yang sarat dengan peserta kampanye. Namun, akhirnya jembatan tersebut mampu menahan puluhan kendaraan yang sarat dengan penumpang peserta kampanye.

Setelah meninggalkan proyek pembangunan jembatan Cibawor yang banyak terjadi penyimpangan yang tidak sesuai dengan prinsip idealismenya, Kabul memutuskan untuk tidak bekerja lagi di proyek pemerintah. Seiring berjalannya waktu, setahun setelahnya Kabul memilih untuk bekerja di proyek swasta dan kemudian menikah dengan Wati. Pada saat perjalanan pulang ke rumah Biyung, Kabul melintasi jalan yang dihubungkan oleh jembatan Cibawor. Kabul terkejut karena menemukan jalan tersebut ditutup dan ada plakat yang menyatakan bahwa jalan tersebut dialihkan karena jembatan Cibawor yang sebelumnya ia bangun bersama tim, rusak.

Kabul lalu berjalan kaki untuk melihat apa yang terjadi dengan jembatan Cibawor. Ternyata benar, jembatan itu rusak. Lantai jembatan telah jebol. hal itu sudah diduga oleh Kabul sebelumnya karena jembatan baru selesai dibangun namun dipaksakan dilewati banyak kendaraan berat. Kabul merasa bahwa tanggung jawabnya sudah terpenuhi karena ia hanya bertanggung jawab terhadap mutu struktur jembatan, bukan lantai jembatan yang dibangun dengan material bekas dan tentu saja bukan dikerjakan oleh Kabul.

Kabul menceritakan sebuah kisah kepada Wati tentang pembatas antara surga dan neraka di mana Tuhan meminta penghuni kedua tempat tersebut untuk membangun sebuah jembatan sebagai pembatas. Para penghuni neraka berhasil menyelesaikan jembatan tersebut lebih cepat dan ketika dikaji lebih lanjut, diketahui bahwa banyak di antara mereka yang dulunya bekerja di proyek. Mendengar cerita tersebut, Kabul dan Wati tertawa bersama-sama.

Itulah tadi sinopsis novel Orang-Orang Proyek karya Ahmad Tohari. Semoga bisa bermanfaat dan menghibur pembaca semuanya.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Sinopsis Novel Orang-Orang Proyek Karya Ahmad Tohari"

Posting Komentar