Sinopsis Novel Kubah Karya Ahmad Tohari



Sinopsis Novel Kubah Karya Ahmad Tohari - Selamat malam, selamat berjumpa lagi dengan blog MJ Brigaseli. Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi sinopsis novel Kubah  karya Ahmad Tohari yang diterbitkan oleh Pustaka Jaya pada tahun 1980.

Novel Kubah karya Ahmad Tohari ini menceritakan kehidupan tokoh utama yaitu Karman secara kilas balik. Karman adalah seorang pemuda cerdas dari desa Pegaten yang menjadi anggota partai komunis. Bergabungnya Karman dalam partai komunis ini menjadikan Karman tawanan politik yang diasingkan di Pulau Buru. Setelah keluar dari penjara di Pulau Buru akhirnya Karman menyadari kekeliruannya selama ini. 

Karman adalah seorang aktivis politik yang sempat terjerumus ke jalan yang salah. Berawal dari pembebasan Karman setelah ditahan sebagai tahanan politik di Pulau Buru selama 12 tahun. Ia kebingungan, karena setelah lama menjalani masa tahanan di penjara Pulau Buru, dan berbagai persoalan menimpanya selama masa pengasingan membuat banyak kesedihan di hatinya. Mulai dari kesedihan karena ditinggal sang istri yang sudah lama dinikahi dan mereka memiliki tiga anak hingga rasa ketidakpercayaan dirinya akan diterima kembali oleh masyarakat Pegaten karena ia bekas tahanan politik yang pastinya akan mendapatkan pandangan negatif dari masyarakat. 

Masa kecil Karman yang susah, hidup tanpa ayahnya, dan harus banting tulang bekerja menjadi pembantu dan pengasuh anak Haji Bakir. Haji Bakir adalah tetangganya, orang terkaya dan terpandang di desa Pegaten. Karman kecil menamatkan sekolah hingga tingkat SMP atas bantuan pamannya, Hasyim. Karena tak memiliki biaya yang cukup untuk melanjutkan sekolah, Karman berhenti sekolah dan atas kebaikan Haji Bakir, ia diterima bekerja di sana sekaligus untuk menjadi teman bermain Rifah, putrinya.

Kemudian Karman mulai berkenalan dengan Kawan Margo yang merupakan anggota Partai Komunis. Setelah berkenalan cukup lama, Karman pun akhirnya terbujuk oleh Kawan Margo untuk bergabung dengan partai komunis, Margo melihat bahwa Karman adalah pribadi yang cerdas dan dapat dipengaruhi untuk menjadi bagian dari partai. Karman gelap mata dan mulai terpengaruh ideologi Margo, ia mulai meninggalkan kebiasaan sholatnya.

Ajaran-ajaran partai melekat di otaknya, perbedaan antara kaya dan miskin merupakan suatu hal yang menjadi sorotan tajam bagi Karman. Kenapa ia tidak bisa menikah dengan Rifah anak Haji Bakir, apakah karena ia miskin maka tidak dapat bersanding dengan Rifah? Hal itu memenuhi benak Karman. Namun nyatanya Haji Bakir menolak Karman karena ia telat meminang Rifah, karena ada pemuda yang lebih dulu menyatakan lamarannya. Kenyataan ini semakin membuatnya membenci keluarga Haji Bakir beserta orang kaya lainnya.

Situasi ini dimanfaatkan Kawan Margo dan bosnya, Si Gigi Besidan Truman. Karman diberi pekerjaan sebagai sekretaris partai, dan ajaran partai meresap kuat di otaknya. Ia menyerukan pertentangan terhadap perbedaan kelas yang terjadi di tahun-tahun itu. Ia menjadi kalap, gelisah dan kafir. Sosok Karman yang cerdas dan taat dahulu menguap entah ke mana. Karman berubah menjadi seorang atheisme. 

Seperti gambaran sejarah, 1965 merupakan akhir dari komunis di Indonesia, partai Karman dibabat habis. Margo dan Si Gigi Besidan Truman dihukum mati. Karman ketakutan dan kabur mencari perlindungan. Ia lari dan bersembunyi di hutan, bersembunyi di kuburan hingga akhirnya tertangkap setelah menderita sakit karena gizi buruk. Ia tak memiliki kekuatan untuk melanjutkan pelariannya.

Setelah keluar dari penjara, Karman tidak lagi hidup bersama istrinya, karena istrinya sudah menikah lagi dengan laki-laki lain. Akan tetapi, hal tersebut tidak berlangsung lama, Marni—mantan istri Karman—akhirnya kembali ke pelukan Karman. Mereka menjalani hidup normal. Hingga pada suatu ketika, Karman melihat masjid milik Haji Bakir telah usang dan terlihat sangat tua. Ia ingat dengan pendidikan keterampilan bertukang saat dia berada di penjara.

Karman lalu menemui Haji Bakir, dan menawarkan diri untuk membangun kubah asalkan materialnya disediakan, dan Haji Bakir menyetujuinya. Karman mendesain kubah masjid tersebut. Akhirnya proses pembuatan kubah dan perbaikan masjid itu selesai. Karman beserta yang lainnya sangat puas sekali. Ia tak mengambil upah sedikit pun, yang ia mau hanyalah kepercayaan warga kembali kepadanya. Ia ingin mengembalikan martabatnya. Dengan kubah itu menjadikan Karman lebih dekat kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hingga akhirnya ia menjadi rajin beribadah.

Itulah tadi sinopsis novel Kubah karya Ahmad Tohari. Semoga bisa bermanfaat dan menghibur pembaca semuanya.


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Sinopsis Novel Kubah Karya Ahmad Tohari"

Posting Komentar