Sinopsis Novel Hulubalang Raja Karya Nur Sutan Iskandar



Sinopsis Novel Hulubalang Raja Karya Nur Sutan Iskandar - Selamat malam, selamat berjumpa lagi dengan blog MJ Brigaseli. Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi sinopsis novel Hulubalang Raja karya Nur Sutan Iskandar yang diterbitkan tahun 1934.

Raja kota Hulu merasa putrinya, Ambun Suri, sudah saatnya dicarikan seorang suami. Untuk itu dia mengundang para bangsawan di daerah sekitar kota Hulu ataupun dari daerah lainnya untuk mengadakan peruntungan memperebutkan putrinya itu. 

Namun ternyata para bangsawan itu gagal, kecuali Sutan Muhammad Syah, seorang raja serakah di kota Hilir yang berhasil melampaui perlombaan yang digelarkan, sehingga hanya dialah yang berhak melamar Putri Ambun Suri. Lamaran Raja Sutan Muhammad Syah yang sebenarnya sudah mempunyai istri dan merupakan seorang raja yang serakah itu dengan terpaksa harus diterima oleh Raja Kota Hulu.

Rupanya Putri Kemala Sari, istri Sutan Muhammad Syah merasa iri dengan Ambun Suri madunya itu, sehingga dia berniat mencelakakan Ambun Suri. Dalam suatu kesempatan niatnya itu dia laksanakan dengan baik. Putri Ambun Suri diceburkan ke sungai ketika putri itu mandi di sungai. Sehingga Putri Ambun Suri lenyap terbawa arus sungai dan tak tahu nasibnya lagi.

Hilangnya Putri Ambun Suri itu ternyata membuat Ali Akbar, kakaknya Putri Ambun Suri marah besar setelah dia tahu bahwa yang mencelakakan adik yang sangat dia cintai itu adalah Putri Kemala Sari, istri tua Sutan Muhammad Syah. Akibatnya terjadilah perang antara kedua belah pihak, yaitu antara laskar pendukung Ali Akbar dengan laskar pendukung Sutan Muhammad Syah.

Cukup lama dan sengit pertempuran yang terjadi, namun karena Sutan Muhammad Syah mendapat bantuan dari kompeni, maka pasukan Sutan Ali Akbar semakin lama semakin terdesak. Karena tak mampu melawan secara terbuka, kemudian Sutan Ali Akbar lari ke hutan dan melakukan perlawanan secara gerilya. Sedangkan daerah Sutan Ali Akbar yang bergelar Raja Adil itu habis dibumihanguskan oleh laskar kompeni dan Sutan Muhammad Syah.

Kehadiran kompeni di daerah itu memang selalu mendapat reaksi negatif dari kebanyakan penduduk. Kedatangan mereka di sana dilihat dari tingkah lakunya tidak hanya sekadar berdagang, akan tetapi ada maksud hendak menguasai perdagangan secara monopoli maupun menguasai tanahnya sekalian. Kaum kompeni itu selalu mendapat perlawanan sengit dari penduduk, terutama perlawanan dari para penduduk yang dipimpin oleh Sutan Ali Akbar yang sangat sulit untuk dikuasai oleh kompeni.

Dalam menumpas orang-orang atau rakyat yang tidak setuju dengan kehadiran kompeni-kompeni itu, maka kompeni selalu mencari dan minta bantuan pada raja-raja atau siapa saja dari rakyat yang bersedia bekerja sama dengan mereka. 

Dalam usahanya menumpas para pemberontak itu, kompeni tidak hanya dibantu oleh laskar Sutan Muhammad Syah tapi juga oleh seorang gagah berani yang bernama Sutan Malakewi. Sutan Malakewi ini ditugaskan oleh kompeni untuk menumpas kaum pemberontak yang berada di daerah Pauh. Berkat bantuan Sutan Malakewi, banyak kaum pemberontak yang hancur. Namun satu laskar pemberontak yang paling sulit dia tumpaskan, yaitu laskar yang dipimpin oleh Raja Adil atau Sutan Ali Akbar. 

Malah dalam suatu pertempuran, pimpinan pasukan kompeni yang bernama Groenewegen hampi tewas digasak oleh Laskar Raja Adil, akan tetapi Groenewegen selamat ditolong oleh Sutan Malakewi. Namun sejak kecelakaan itu, Groenewegen terus mengalami sakit-sakitan hingga sampai meninggal dunia.

Gruys yang menggantikan Groenewegen ternyata tak becus dalam melawan perlawanan orang-orang Pauh. Karena tak becus, dia kemudian digantikan oleh Abraham Verspreet. Verspreet yang dibantu oleh laskar-laskar yang dibawa dari Ambon dan Bugis itu, bersama Sutan Malakewi menggempur para pemberontak habis-habisan.

Namun perlawanan rakyat terus saja gigih. Malah Sutan Malakewi kalau tidak diselamatkan oleh laskar yang berasal dari Bugis hampir tewas. Dia hanya terluka saja. Dan adik Sutan Malakewi malah juga tertawan dan diculik oleh orang-orang Raja Adil. Setelah Sutan Malakewi sembuh dari lukanya, Sutan Malakewi mencari adiknya dengan cara menyamar sebagai rakyat biasa kedalam tubuh laskar Raja Adil. 

Namun penyamarannya itu tak lama kemudian terbongkar. Sutan Malakewi tidak dicelakai oleh Raja Adil karena ternyata perempuan yang dia culik itu, yang sekarang dia telah jadikan istri itu, ternyata adik kandung Sutan Malakewi. Melihat kenyataan itu, rupanya Sutan Malakewi juga tidak bisa berbuat apa-apa, karena musuh besarnya itu sekarang telah menjadi adik iparnya sendiri. 

Kemudian keduanya, karena sudah menjadi saudara, saling melupakan permusuhan masa lalunya. Sutan Malakewi kemudian membawa Raja Adil dan Adnan Dewi adiknya itu ke kedua orang tuanya. Dan ternyata orang tua Sutan Malakewi menerima kedatangan mereka dengan sukacita. Tidak lama kemudian pesta penyambutan Raja Adil dan istrinya itu dilanjutkan pesta besar berikutnya, yaitu pesta perkawinan antara Sarayawa dengan Sutan Malakewi yang bergelar Hulubalang Raja itu.

Itulah tadi sinopsis novel Hulubalang Raja karya Nur Sutan Iskandar. Semoga bisa bermanfaat dan menghibur pembaca semuanya.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Sinopsis Novel Hulubalang Raja Karya Nur Sutan Iskandar"

Posting Komentar