Sinopsis Novel Jangir Bali Karya Nur Sutan Iskandar



Sinopsis Novel Jangir Bali Karya Nur Sutan Iskandar - selamat malam, selamat berjumpa lagi dengan blog MJ Brigaseli. Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi sinopsis novel Jangir Bali karya Nur Sutan Iskandar yang diterbitkan pertama kali pada tahun 1942.

Raden Panji Susila adalah seorang pemuda keturunan bangsawan Jawa. Dia menjadi guru di sekolah Taman Siswa di Singaraja, setelah dipindahkan dari Bangkalan kampung halamannya. Dia mempunyai teman sesama pengajar di sekolah Taman Siswa yaitu I Ngurah. Keduanya sama-sama mempunyai cita-cita yang tinggi dan mulia terhadap bangsanya dan negerinya. Susila tertarik pada seorang gadis Bali yang bernama Putusasih. Putusasih ini adalah seorang penari, dan mereka pertama kali bertemu yaitu pada saat upacara keagamaan. 

Pada kesempatan lain yaitu ketika upacara membakar mayat, Susila menolong seorang gadis yang hendak dilarikan oleh para penjahat yaitu I Ketut dan Wirada. Tanpa disangka gadis yang ditolong itu adalah Putusasih. Putusasih pun sangat berterima kasih kepada Susila dan Ngurah temannya, dan sebagai rasa terima kasihnya Putusasih mengundang Susila untuk datang ke rumahnya.

Beberapa hari kemudian, Susila beserta kedua temannya yaitu I Ngurah dan Nyoman Gede datang ke rumah Putusasih untuk memenuhi undangannya. Di sana mereka mendapat sambutan yang sangat baik dari Ibu Putusasih dan Putusasih sendiri. Ibu Putusasih sangat berterima kasih karena Susila telah menyelamatkan putrinya. 

Maksud dari kedatangan itu pun sekaligus untuk meminta/melamar Putusasih untuk Susila, hal itu disampaikan oleh teman Susila kepada Ibu Putusasih. Ibunya kaget sekaligus bahagia karena seorang bangsawan seperti Susila mau melamar putrinya yang berasal dari bangsa sudra, namun akhirnya lamaran itu pun diterimanya. Sejak berkenalan secara terang-terangan itu pun, Susila sudah kerap kali datang ke rumah Putusasih dan diterima oleh Putusasih dan Ibunya dengan senang hati.

Susila memiliki cita-cita ingin membuka sekolah Taman Siswa di tempat tinggal Putusasih tepatnya di desa Sanjen. Selain itu juga dia ingin meningkatkan perekonomian masyarakat desa tersebut. Namun, karena cita-cita Susila tersebut dianggap bertentangan dengan pemerintah, sehingga banyak desas-desus yang tidak baik terhadap Susila. Bahkan gerak-gerik Susila pun dimata-matai oleh Polisi.

Suatu ketika Susila menerima surat dari kampung halamannya, yang mengabarkan bahwa ibunya sedang sakit. Dia begitu kaget mendengar berita itu. Akhirnya dia memutuskan pulang ke kampung halamannya untuk beberapa hari, demi menjenguk ibunya yang sedang sakit. Namun sesampainya di kampung halaman, susila mendapati ibunya dalam keadaan sehat-sehat saja. Dan ternyata maksud dari surat yang dikirimkan kepada Susila itu, hanyalah siasat dari ibunya agar Susila pulang. Dan sekaligus dengan kepulangannya itu, ibunya berniat ingin mengawinkan Susila dengan seorang gadis yang bernama Wahyuni. Keinginan ibunya tersebut ditentang oleh Susila, karena dia telah mempunyai kekasih di Bali. Karena hal itu ibunya pun sangat marah.

Sementara di Bali, kekasih Susila yaitu Putusasih mengalami cobaan yang sangat berat. Dia harus rela kehilangan rumah dan harta bendanya akibat kebakaran, dan yang lebih menyedihkan lagi ibunya pun turut menjadi korban dalam musibah itu. Kejadiannya berawal ketika seorang mata-mata polisi yang bernama Wantilan mendatangi rumah Putusasih. Dia berkeinginan agar Putusasih melupakan Susila dan berpaling padanya, bahkan dia menjelek-jelekkan dan memfitnah Susila. Tanpa disangka-sangka penjahat yang dulu berniat melarikan Putusasih yaitu I Ketut dan Wirada pun mendatangi rumah Putusasih. 

Akhirnya kedua penjahat itu dan Wantilan memperebutkan Putusasih, sehingga terjadilah perkelahian di rumah itu. Karena perkelahian itu, lampu minyak yang ada di rumah itu terjatuh dan mengakibatkan kebakaran. Pada waktu itu, Putusasih berusaha menyelamatkan ibunya yang tengah terlelap tidur. Akan tetapi karena panik, ibunya pun terlepas dari genggaman Putusasih. Sedangkan Putusasih sendiri terus berlari sampai ke dalam hutan karena kedua penjahat tadi terus mengejarnya.

Putusasih terus berjalan menyusuri hutan, demi menjauhi bahaya dari kedua penjahat tersebut. Keesokan harinya, Putusasih sampai di desa Gerendot. Dia pun pergi ke rumah salah seorang kenalannya di desa tersebut yang bernama Trimurti. Putusasih menceritakan apa yang telah dia alami kepada keluarga Trimurti, mereka merasa kasihan dan iba kepada Putusasih. Putusasih dipersilakan oleh keluarga Trimurti untuk tinggal di sana.

Pada siang harinya, ayah Trimurti yaitu I Raksa pergi ke kota Singaraja untuk mencari informasi tentang ibu Putusasih. Sesampainya di rumah, I Raksa menceritakan semua yang telah terjadi, begitu mendengar ibunya telah meninggal Putusasih pun tidak sadarkan diri. Keluarga Trimurti memutuskan untuk mengirim Putusasih ke pulau Jawa, dengan alasan demi keamanan Putusasih sendiri.

Keesokan harinya Putusasih diantar oleh I Raksa untuk pergi ke pulau Jawa. Sesampainya di pulau Jawa, dia diantar ke suatu tempat perkumpulan orang Bali. Perkumpulan tersebut merupakan perkumpulan kesenian dari Bali, yang biasa mempertunjukkan tari jangir di daerah Jawa.

Sedangkan susila, akhirnya dia kembali lagi ke Bali. Namun sepeninggalannya banyak hal yang terjadi. Teman-temannya sesama pengajar banyak yang ditangkap oleh polisi, segala yang telah diusahakannya demi kemajuan rakyat telah dilarang oleh pemerintah, serta kekasihnya pun tidak diketahui keberadaannya.

Suatu hari Susila pergi ke kantor polisi untuk menyelamatkan teman-temannya yang ditahan di sana. Namun akhirnya, Susila pun dijebloskan ke dalam penjara. Setelah beberapa hari, Susila beserta teman-temannya dibebaskan, akan tetapi dengan persyaratan. Syarat bagi Susila, dia tidak boleh menginjakkan kaki lagi di pulau Bali. 

Akhirnya Susila pun kembali ke pulau Jawa. Dia mendapat kabar bahwa kekasihnya Putusasih berada di Jawa pula. Dia pun mencari Putusasih kesana-kemari, pada suatu ketika mereka dipertemukan pada suatu acara di mana Putusasih dan perkumpulannya menampilkan kesenian Bali dalam acara tersebut. Susila sangat bahagia karena dapat menemukan kekasihnya yang sangat dia rindukan, begitu pun Putusasih sebaliknya.

Akhirnya Susila dan Putusasih pun melangsungkan perkawinan. Dan yang lebih membahagiakan lagi bagi Putusasih, karena ayahnya yang sejak lahir ke dunia belum pernah bertemu dengannya, ternyata di Pulau Jawa tersebut dapat dia temukan. Mereka pun hidup bahagia, dengan terus mewujudkan cita-citanya terhadap nusa dan bangsa.

Itulah tadi sinopsis novel Jangir Bali karya Nur Sutan Iskandar. Semoga bisa bermanfaat dan menghibur pembaca semuanya.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Sinopsis Novel Jangir Bali Karya Nur Sutan Iskandar"

Posting Komentar